Kamis 12 Jan 2023 21:40 WIB

Tata Cara Bersenggama Suami Istri dalam Kitab Fikih Berbahasa Melayu

Islam mengatur tata cara dan adab berhubungan intim antara suami istri

Ilustrasi suami istri. Islam mengatur tata cara dan adab berhubungan intim antara suami istri
Foto:

Tidak boleh memaksakan jimak hingga istri benar-benar memuncak birahinya yang bisa diketahui dari gerakan dan engahan nafasnya. Menurut Syekh Zaruq (ulama mazhab Maliki yang hidup antara tahun 846H-899 H), jimak yang dipaksakan tanpa gairah istri akan melahirkan anak yang bebal. Jimak juga harus disudahi kondisi keduanya saling puas, orgasme bersama.

Jika suami mengalami orgasme lebih dulu maka sebaiknya ia mengusahakan agar sang istri juga mendapatkan kenikmatan serupa. Makruh melihat kemaluan istri dan haram menceritakan perihal jimak kepada orang lain.

Makruh dilakukan di siang hari kecuali hari Kamis dan Jumat. Tidak masalah melakukan jimak ketika istri sedang hamil. Makruh jimak dengan berdiri dan miring. Sebaiknya dilakuan berhadapan karena menambah kenikmatan, kata Syekh dalam kitab ini.

Dalam kitab Kanzul Ikhtishah, gaya berjimak itu banyak. Jimak dengan berdiri dan berbaring miring termasuk membahayakan pada tubuh dan berpengaruh buruk pada anak yang dilahirkan kelak.

Posisi wanita di atas juga sangat berbahaya (sangat jahat dalam istilah kitab ini). Makruh jimak pada malam dua hari raya. Makruh dilakukan di ruang terbuka (menghadap langit). Makruh jimak dalam perjalanan dan di kapal. Makruh dilakukan waktu lohor dan asar. 

Haram jimak ketika istri haid dan nifas. Jimak di dubur (anal seks), hanya makruh jika posisinya dari belakang tapi tetap melakukan seks normal pada farji (alat kemaluan). Haram dalam jimak membawa serta tulisan dari Alquran, misalnya, jimat yang berisi ayat-ayat Alquran.  

Baca juga: Al-Fatihah Giring Sang Ateis Stijn Ledegen Jadi Mualaf: Islam Agama Paling Murni

 

Kitab versi Melayu ini hanya terdiri dari enam bab. Pada bab terakhir memenjelaskan tentang nama-nama anak yang tepat berdasarkan hari kelahirannya. Jika anak laki-laki lahir hari Rabu maka sebaiknya nama anak itu adalah Hasan atau Husain. Jika perempuan diberi nama Aisyah. Lalu, membahas obat-obatan alami yang berkaitan dengan seks.  

Tentu kitab ini tidak sama dengan buku Kamasutra Vatsyayana (abad 4 SM) terjemahan Sir Richard Burton (1821-1890). Yang jelas kitab Syekh ini membahas bagaimana menimbulkan gairah bercinta melalui cara yang suci, bukan sekadar melampiaskan nafsu agar lahir anak-anak yang baik dan saleh. Hubungan sebadan adalah ibadah.  

 

 

Sumber: MUI 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement