Jumat 06 Jan 2023 00:05 WIB

Cerita Imam Syadzili Berdoa Bersama Nabi Muhammad

Nabi Muhammad bersama Imam Syadzili sama-sama berdzikir membacakan Hizib Bahar.

Ilustrasi dzikir Imam Syadzili
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi dzikir Imam Syadzili

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Imam Abu Hasan Syadzili hidup pada abad ke-13. Terpisah 6 abad dengan Rasulullah yang hidup pada abad ke-7 Masehi. Meski tak pernah bertatap muka, Imam Syadzili pernah memimpikan Nabi Muhammad SAW. Bagaimana bisa?

Suatu ketika Abu Hasan Syadzili melakukan perjalanan jauh. Dia membelah lautan dengan mengendarai kapal layar. Di tengah laut, layar berkembang, tapi taka da angina. Matahari menyengat sangat terik. Kondisi tak ada angin itu berlangsung beberapa saat.

Imam Tarekat Syadziliyah itu memanfaatkan suasana tanpa angin tersebut untuk berdzikir. Saking banyaknya berdzikir, dia tertidur. Di dalam tidurnya, dia bermimpi bertatap muka dengan Rasulullah Muhammad SAW. 

Dalam mimpi itu, Nabi Muhammad bersama Imam Syadzili sama-sama berdzikir membacakan Hizib Bahar. Ini adalah kumpulan doa yang mengandung beberapa hal.

Pertama adalah pujian kepada Allah yang Mahatinggi. Kedua adalah pengakuan bahwa Allah adalah Tuhan. Ketiga, permohonan kepada Allah agar selalu dilindungi dari dosa dan maksiat. Keempat, permohonan agar Allah menundukkan lautan (kehidupan) dunia dan akhirat. Dan banyak lagi.

Doa itu menjadi bacaan jutaan Muslim di dunia saat ini. Doa yang panjang, tapi mengandung makna yang menyejukkan, bahkan menggetarkan hati. Doa itu banyak diamalkan para pengamal Tarekat Syadziliyah, juga Muslim di luar tarekat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement