REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi (1878-1960 M) menjelaskan maksud dari tujuh langit yang diabadikan Allah SWT dalam Alquran.
Hal ini dijelaskan Nursi dalam karyanya yang berjudul Al-Lama'at (kumpulan cahaya), yang memuat berbagai topik keislaman yang menarik dan mencerahkan.
Nursi menjelaskan bahwa lewat perkiraan, perasaan, penelitian, dan percobaan telah terbukti bahwa ketika sebuah materi terbentuk dan tersusun, terlahir darinya beberapa produk lain yang memiliki bentuk dan lapisan berbeda.
Dia mencontohkan, ketika intan mulai terbentuk ia menghasilkan abu, arang, dan intan. Juga, ketika api terbentuk, ia menghasilkan bara api, nyala api, dan asap yang keluar darinya. Pada saat oksigen dan hidrogen bercampur, terbentuklah air, es, dan uap.
Dari sini, menurut Nursi, dapat diketahui bahwa terbentuknya sebuah materi tententu terbagi atas beberapa tingkatan.
Karena itu, ketika Allah Yang Mahakuasa hendak membentuk materi eter, terlahir darinya tujuh jenis langit dengan tingkatan dan lapisan yang berbeda-beda seperti bunyi firman Allah SWT.
فَسَوّٰى هنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ “Lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit.” (QS Al-Baqarah 2 ayat 29)
Nursi mengatakan, semua petunjuk di atas secara tegas menunjukkan keberadaan beberapa langit. Jelas sekali bahwa jumlah langit banyak. Dan karena dalam Alquran Allah Yang Mahabenar menyatakan bahwa jumlahnya ada tujuh, maka dia ada tujuh.
“Dalam bahasa Arab, penggunaan kata tujuh, tujuh puluh, tujuh ratus dan seterusnya menunjukkan jumlah yang banyak. Artinya, bisa jadi tujuh lapisan yang dimaksud adalah lapisan yang sangat banyak,” jelas Nursi dikutip dari buku Al-Lama'at terbitan Risalah Nur Press, halaman 134-135.
Baca juga: Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
Perlu diketahui bahwa ada tujuh bagian makna yang tampak dengan jelas membenarkan banyak bagian dari makna keseluruhan dari tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi. Nursi mengutip firman Allah SWT sebagai berikut:
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ وَّمِنَ الْاَرْضِ مِثْلَهُنَّۗ “Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga serupa”. (QS At-Thalaq [65]: 12)
Secara eksplisit, menurut Nursi, ayat ini tidak menyatakan bahwa bumi terdiri dari tujuh lapis. Tetapi, dia menegaskan bahwa Allah SWT menciptakan bumi dan menjadikannya sebagai tempat tinggal bagi para makhluk-Nya sebagaimana tujuh lapis langit.
“Ayat itu tidak mengatakan bahwa bumi diciptakan dalam tujuh lapis. Adapun ketika bumi diserupakan dengan langit seperti yang terdapat pada ayat di atas, maka penyerupaan tersebut adalah dari sisi di mana keduanya merupakan sama-sama makhluk dan sama-sama tempat tinggal bagi para makhluk,” kata Nursi.