REPUBLIKA.CO.ID,Pada era kejayaan Islam di Timbuktu, banyak sarjana berkulit hitam terbukti lebih pandai dibandingkan sarjana asal Arab. Sejarawan terkemuka, Al-Hasan bin Muhammad Al-Wazzan atau Leo Africanus dalam bukunya, The Description of Africa (1526), mengungkapkan geliat keilmuan di Timbuktu pada abad ke-16 M.
"Ada banyak hakim, doktor, dan ulama di sini (Timbuktu). Semuanya mendapatkan gaji yang layak dari Raja Askia Muhammad. Dia menghormati orang-orang yang terpelajar," papar Al-Wazzan. Kisah sukses dan keberhasilan perabadan Islam di benua hitam Afrika yang ditulis Leo, konon telah membuat masyarakat Eropa terbangun dari jeratan era kegelapan hingga mengalami Renaisans.
Lalu, bagaimana asal muasal berdirinya Universitas Sankore?