REPUBLIKA.CO.ID, Umat Islam memiliki hak untuk mengklaim bahwa para dokter Muslim merupakan perintis lahirnya bidang otorhinolaryngology di dunia kedokteran modern.
Sumbangsih peradaban Islam bagi dunia kedokteran sungguh amat luar biasa. Sederet dokter Muslim di era keemasan ternyata telah berjasa besar dalam pengobatan penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). Berbekal pengetahuan dan keahlian yang sangat tinggi, para dokter Muslim telah berhasil mengkaji anatomi dan fisiologi THT, mengidentifikasi sederet penyakit THT, serta cara pengobatannya, termasuk operasi.
Dalam dunia kedokteran modern, penyakit THT secara khusus ditangani dalam bidang otorhinolaryngology. Berasal dari kata oto (telinga), rhino (hidung), dan laryngo (tenggorokan). Menurut Neil Weir, otorhinolaryngology merupakan bidang kedokteran yang secara khusus dikembangkan pa - da awal abad ke-20 M dengan menggabungkan dua departemen berbeda, yakni otology dan laryngology.
Sejatinya, peradaban Barat memang jauh tertinggal dari dunia Islam dalam menangani penyakit THT. Adalah fakta yang tak terbantahkan, pengobatan penyakit THT di negara-negara Eropa baru dikembangkan pada 1880 M. Sehingga, dunia kedokteran Barat sudah seharusnya tak mengklaim baha otorhinolaryngology berasal dari peradaban masyarakat Eropa.
‘’Kita tak akan pernah mengklaim memiliki sebuah ilmu secara penuh sampai kita tahu sejarah perkembangannya,’‘ cetus sejarawan kedokteran, Charles Cumston, dalam bukunya yang berjudul An Introduction to the History of Medicine.
Jika melihat jejak dan sejarah perkembangannya, tampaknya umat Islam memiliki hak untuk mengklaim bahwa para dokter Muslim merupakan perintis dari lahirnya bidang otorhinolaryngology di dunia kedokteran modern.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Alex andria, Mesir, Mostafa Shehata, secara lugas memaparkan kontribusi para dokter Muslim dalam pengobatan THT. Menurut dia, sumbangsih peradab an Islam dalam pengobatan penyakit THT telah tertulis dalam sejumlah buku kedokteran yang disusun para dokter Muslim. ‘’Kitab-kitab itu telah menjadi rujukan dasar dunia kedokteran selama berabad-abad lamanya,’‘ papar Mostafa.
Perawatan dan pengobatan penyakit THT mendapat perhatian serius para dokter Muslim di era kekhalifahan. Apa lagi, dalam Alquran terdapat 16 ayat yang menekankan betapa pentingnya fungsi telinga. Selain itu, Alquran juga mencantumkan pembahasan hidung dan tenggorokan.
Dalam Surat Al Ahzab ayat 10, Allah SWT berfirman, ‘’(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka.’‘
Menurut Prof Mostafa, Rasulullah SAW juga memerintahkan umatnya untuk memelihara kesehatan telinga, hidung, dan tenggorokan.