Rabu 14 Dec 2022 13:50 WIB

Keistimewaan Rasulullah SAW yang Senantiasa Dijaga Allah SWT 

Allah SWT memuliakan Rasulullah Muhammad SAW dengan sejumlah keistimewaan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW (ilustrasi) .Allah SWT memuliakan Rasulullah Muhammad SAW dengan sejumlah keistimewaan
Foto:

Peristiwa-peristiwa istimewa yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW kendati pun tidak dapat dimengerti akal, menurut Ustadz Fiqri, sebagai umat Rasulullah SAW wajib untuk mengimaninya. 

"Jadi, tidak semuanya harus bisa diterima dengan akal, ada sesuatu yang harus kita imani meskipun itu tidak kelihatan. Seperti siksa kubur, nikmat kubur, surga, dan neraka. Juga artinya kelebihan yang Allah berikan kepada kekasih-kekasihnya ada yang harus kita Imani begitu saja dan tak perlu harus dimengerti akal," ujar Ustaz Rifki dalam majelisnya. 

Di antara keistimewaan Rasulullah SAW adalah sifatnya yang harus diteladani. Seperti dalam surat al-Ahzab ayat 21 Allah SWT berfirman: 

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." 

Menurut Ustadz Rifki, telah banyak para ulama menuliskan berbagai macam kitab yang menjelaskan tentang sifat dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW.

Kendati demikian, pembahasannya tak pernah habis dan selesai. Menurut Ustadz Rifqi, itu karena Rasulullah adalah manusia sempurna, di mana akhlak dan sifatnya tertuang dalam Alquran yang tidak akan pernah habis untuk dibahas.

Karena itu, Ustadz Rifki mengajak untuk meneladani dan mencintai Rasulullah SAW. Ustaz Rifki juga mengingatkan agar berhati-hati dalam menjaga lidah sehingga tidak merendahkan Rasulullah SAW. 

"Mencintai Nabi adalah keharusan, kewajiban. Kalau kita tidak bisa mencintai Nabi, mulut kita tidak bisa menyanjung Nabi minimal kita punya mulut itu dijaga agar tidak melukai Nabi Muhammad SAW. Nabi disanjung atau tidak disanjung, kita baca shalawat atau tidak baca, itu tidak berpengaruh pada Nabi. Nabi tetap mulia, tetap dijaga Allah dan di jamin surganya. Tetapi, akan rugi orang-orang yang mulutnya dikotori dengan membenci dan merendahkan Nabi Muhammad SAW, sementara Allah saja memuji Nabi," tutur dia.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement