Rabu 07 Dec 2022 12:23 WIB

Belajar Agama di Antara Tanda Allah SWT Inginkan Husnul Khatimah untuk Seseorang?

Menuntut ilmu agama di antara tanda Allah SWT kehendaki husnul khatimah

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi belajar agama. Menuntut ilmu agama di antara tanda Allah SWT kehendaki husnul khatimah
Foto:

Maka, orang yang belajar dan memahami ilmu agama tanda dikehendaki Allah SWT untuk mencapai husnul khatimah. Karena itu, dalam riwayat tersebut ditegaskan juga bahwa ilmu itu diperoleh dengan proses belajar atau upaya terus-menerus dalam thalabul ilmi.

Dalam riwayat lainnya, Habib Abubakar menjelaskan bahwa duduknya seorang hamba di majelis ilmu lebih baik daripada melaksanakan ibadah sunnah selama 60 tahun. Itu menunjukkan besarnya ke uta ma an mencari ilmu. Karena itu, ulama terdahulu enggan menyia-nyiakan waktu hidupnya sedikit pun.

Mereka gigih mencari ilmu kendati harus menempuh perjalanan yang jauh. Seperti Syekh Ibrahim al-Misri yang tetap belajar meski harus menempuh perjalanan dari Mesir ke Madinah untuk mengaji kepada Imam Malik hingga 18 tahun. 

Begitu juga Imam as-Sarkhawi yang selalu mengikuti kemana pun gurunya, Ibnu Hajar al-Asqalani. Dia tak mau terlewatkan satu pun fadilah ilmu yang disampaikan gurunya itu. 

Lebih lanjut Habib Abubakar mengatakan, dalam riwayat lain, Rasulullah SAW mengatakan bahwa umat akan terus tegak dalam menjalankan perintah Allah SWT. Tidak akan ada yang bisa memberikan kemu daratan kepada mereka sampai hari kiamat. 

Ada beragam penjelasan ulama dalam memaknai umat yang dimaksud dalam hadits tersebut. Sebagian ulama ada yang menyebut mereka adalah orang-orang yang berpegang teguh pada sunah ajaran Nabi Muhammad SAW. Sementara itu, Imam Bukhari berpendapat, yang dimaksud dalam hadits itu adalah ahli ilmu. 

 

Menurut Imam Ahmad, umat dalam hadits tersebut adalah ahli hadits. Namun, kebanyakan ulama sependapat dengan Imam Nawawi yang mengatakan bahwa yang dimaksud umat di situ adalah orang-orang mukmin, baik itu ahli hadits, ahli fikih, ahli jihad, ahli zuhud, dan ahli dalam bidang lain yang keberadaannya menyebar di tengah orang-orang mukmin. 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement