Rabu 07 Dec 2022 10:47 WIB

Tugas Utama Istri Bukan Nyuci, Ngepel, dan Masak? Ini Kata Mamah Dedeh

Suami istri mempunyai hak dan kewajiban masing-masing dalam rumah tangga

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi suami istri. (ilustrasi).Suami istri mempunyai hak dan kewajiban masing-masing dalam rumah tangga
Foto:

Antara suami dengan istri harus saling berbagi tugas dalam rumah tangga, sebab rumah tangga tersebut adalah tanggung jawab keduanya.

“Rumah tangga itu menyatukan dua orang, dua keluarga. Karena berdua, maka tanggung jawabnya berdua. Termasuk dalam berbagi tugas, ya berdua,” kata Mamah Dedeh.

Berdasarkan Surat Ar-Rum ayat 21, salah satu poin yang ditekankan dalam ayat tersebut adalah bahwa pernikahan merupakan salah satu tanda di antara hadirnya kekuasaan-kekuasaan Allah SWT. 

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” 

Mama Dedeh menyebut, laki-laki bertugas mengatur rumah tangga dan melindungi istri. Dia mengutip pernyataan Imam Syafii tentang peran suami dalam urusan rumah tangga.

Menurutnya, tugas istri dalam rumah tangga adalah melayani kebutuhan seksual suami sehingga bukanlah kewajiban bagi istri untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, dan lainnya.

“Tidak ada kewajiban bagi istri untuk nyuci, ngepel, nyetrika, nggak ada menurut Imam Syafii. Suami bahkan berkewajiban mencarikan pembantu untuk istri,” kata dia,

Namun demikian, kata Mamah Dedeh, apabila suami belum mampu menyediakan pembantu untuk istri maka tugas rumah tangga boleh dikerjakan berdua. Artinya, kata Mamah Dedeh, urusan rumah tangga dilakukan berdua dan saling bekerja sama.

Dalam syari-syair barzanji kerap disebutkan, Mamah Dedeh melanjutkan, Rasulullah SAW merupakan pribadi yang mandiri.

Beliau tidak pernah memerintah istrinya dengan semena-mena. Bahkan Nabi Muhammad SAW dalam sejumlah riwayat disebutkan menjahit bajunya sendiri, mengambil minumnya sendiri, dan lain sebagainya.

 

“Sehingga kalau ada suami-suami yang dengan nada kasar merintah-merintah istri untuk ambil minum, ambil ini, ambil itu, namanya dia sombong. Nabi saja nggak begitu. Rasulullah akhlaknya mulia,” kata Mamah.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement