Jumat 02 Dec 2022 22:01 WIB

Kairo Titik Penting Peradaban Islam

Pada masa emasnya, Kairo mampu menyaingi Baghdad dan Cordoba.

al-Fustat, Kairo, Mesir
Foto:

Saingi Baghdad dan Cordoba

Pada era itu pula, Kairo menjelma menjadi pusat intelektual dan kegiatan ilmiah baru. Bahkan, seperti tertulis dalam Ensiklopedia Islam untuk Pelajar, pada masa pemerintahan Abu Mansur Nizar al Aziz (975-996), Kairo mampu bersaing dengan duaibu kota Dinasti Islam lainnya, yakni Baghdad di bawah Dinasti Abbasiyah dan Cordoba sebagai pusat pemerintahan Dinasti Umayyah di Spanyol

Seperti halnya Dinasti Abbasiyah dan Umayyah yang mampu membangun istana, Dinasti Fatimiah pun mampu mendirikannya. Tak hanya istana, ketiga dinasti yang berada di tiga benua berbeda itu pun ‘berlomba’ membangun masjid. Dinasti Abbasiyah di Baghdad bangga memiliki Masjid Samarra, Dinasti Umayyah membangun Masjid Cordoba, dan Fatimiah memiliki Masjid Al Azhar. 

Di bidang administrasi negara, Fatimiah pun menorehkan sesuatu yang patut ditiru oleh para penguasa di era berikutnya, termasuk di era modern saat ini. Dalam merekrut pegawai, misalnya, pemerintahan Fatimiah mengutamakan kecakapan dibandingkan pertalian keluarga. Artinya mereka menjauhi praktik yang disebut masyarakat modern sebagai nepotisme. Semangat toleransi pun dikembangkan.

Penganut Sunni dan Syiah memiliki peluang yang sama untuk menduduki suatu jabatan. Pada akhir masa kejayaan Fatimiah, Kairo hampir saja jatuh di bawah penguasaan tentara Perang Salib. Beruntung, panglima perang Salahudin Al Ayubi berhasil menghalaunya. Sejak itu, Salahudin mendeklarasikan kekuasaannya di bawah bendera Dinasti Ayubiyah, yang hanya bertahan 75 tahun.

Kairo kemudian diambil alih Dinasti Mamluk. Sekitar tiga abad lamanya, Mamluk menjadikan Kairo sebagai pusat pemerintahan.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement