Nursi mengatakan, mengikuti adab kecil dari sunnah menunjukkan adanya ketakwaan yang agung serta iman yang kuat. Sebab, mengikuti sunnah Nabi yang suci secara langsung akan mengingatkan kita kepada Rasul yang paling agung itu.
"Ingatan dan kesadaran yang bersumber dari sikap mengikuti sunnah tersebut akan berubah menjadi kesadaran akan adanya pengawasan ilahi," jelas Nursi dalam bukunya yang bejudul Al-Lama'at terbitan Risalah Nur Press, halaman 104-105.
Bahkan, lanjut Nursi, kebiasaan dan perbuatan alamiah yang paling sederhana seperti makan, minum, tidur, dan lainnya jika dilakukan dengan mengikuti sunnah akan berubah menjadi sebuah amal ibadah yang mendapat ganjaran pahala. Sebab, berbagai kebiasaan itu dilakukan dengan niat mengikuti Rasul sehingga yang terbayang adalah ia sedang menjalankan salah satu adab agama seraya menyadari posisi Nabi sebagai penggenggam syariat.
"Dari sana, kalbunya akan mengarah kepada Pembuat syariat hakiki, yaitu Allah. Sehingga ia pun akan mendapat ketenteraman, kedamaian, dan pahala ibadah," kata Nursi
Demikianlah, tambah Nursi, dari uraian di atas dapat dipahami siapa yang menjadikan peneladanan sunnah sebagai kebiasaannya, berarti ia telah mengubah kebiasaannya tersebut menjadi suatu ibadah sehingga ia bisa membuat semua usianya berbuah dan menghasilkan pahala.