REPUBLIKA.CO.ID, Selain penggunaan bubuk mesiu yang terus berkembang, Hassan al-Rammah menguraikan berbagai cara membuat panah dan tombak api. Ia memberikan gambaran pula mengenai sebuah teknologi yang kemudian disebut dengan torpedo. Ia menggambarkan torpedo sebagai sebuah benda berbentuk telur yang bergerak sendiri dan terbakar. Torpedo yang ada dalam benaknya adalah yang mampu bergerak di atas permukaan air.
Al-Rammah menguraikan, torpedo itu digerakkan oleh roket yang terbuat dari dua panci dipipihkan dan direkatkan. Di dalamnya, berisi serbuk logam dan campuran serbuk mesiu. Roket ini juga dilengkapi ekor untuk memastikan torpedo bergerak lurus.
Di samping pengembangan senjata berhulu ledak, para cendekiawan Muslim pada abad ke-13 memiliki pengetahuan memadai soal teknologi militer, termasuk penggunaan bubuk mesiu untuk menggerakkan roket. Hal ini terlihat dalam buku yang ditulis Hassan al-Rammah berjudul Kitab Al-Furusiya val-Muhasab Al-Harbiya dan Niyahat Al-Su'ul val-Ummiya fi Ta'allum A'mal Al-Furusiya.
Ia menggambar sebuah torpedo digerakkan dengan sebuah roket yang berisi bahan peledak. Dokumen lain yang membahas soal militer dan peralatan militer juga ditemukan pada abad ke-14. Bagian pertama dokumen ini disebut Kitab An'q fi'manajniq yang ditulis pada 775 untuk Ibn Aranbugha al-Zardkish, seorang komandan militer Muslim. Namun, penulisnya tak diketahui.
Sedangkan, bagian kedua dokumen itu adalah sebuah buku yang disebut Kitab Al-hiyal fi'l-hurub ve fath almada'in hifz al-durub. Buku ini berisi tentang uraian soal teknologi roket, bom, dan panah berapi yang ditulis oleh komandan Turki, Alaaddin Tayboga al-Omari al-Saki al-Meliki al-Nasir.
Seorang ilmuwan dari Turki, Lagari Hasan Celebi, juga terbang dengan menggunakan roket bersayap tujuh. Ini merupakan teknologi yang ia temukan sendiri. Dengan hasil temuannya, ia berhasil mendarat dengan aman di atas permukaan laut dengan sayap-sayap elangnya itu. Ia dikenal dalam sejarah dunia penerbangan dengan teknik roket.
Pada masa selanjutnya, sekitar 1703, sebuah karya berjudul Ummul-Gaza yang ditulis Ali Aga memberikan gambaran mengenai pengembangan teknologi roket. Roket-roket tersebut merupakan pengembangan yang dilakukannya sebelumnya dan disebut tulumbas