REPUBLIKA.CO.ID, Pada 1240, Hassan al-Rammah, seorang sarjana Muslim kelahiran Syria, memperkenalkan bubuk mesiu (gunpowder) lengkap dengan formulasi anak panah berhulu ledak dan prinsip-prinsip roket periode awal, termasuk torpedo. Al-Furusiyyah wa Al-Manasib Al-Harbiyyah adalah buku karangan al-Rammah yang menjadi kitab rujukan teknologi persenjataan modern. Al-Rammah menjelaskan secara detail seluk-beluk bahan baku pembuat bubuk mesiu, yaitu potasium (kalium) nitrat.
Meskipun bubuk mesiu telah dikenal di dataran Cina sejak abad ke-11, penggunaannya masih terbatas pada mercon. Baru pada sekitar 1412, Huo Lung Cing, seorang sarjana Cina, menulis buku tentang bubuk mesiu dalam skala besar.
Kecepatan para sarjana Muslim dalam menemukan teknologi mesiu daripada Cina disebabkan pergerakan penyebaran Islam yang meluas hingga negeri Tirai Bambu itu. Para pedagang dan ilmuwan Muslim yang mendarat di Cina mempelajari fungsi kalium nitrat untuk pertama kalinya. Bukti otentiknya, sejarawan mencatat, pada 880 saja di distrik Kanton telah bermukim sekitar 120.000 orang Islam, Yahudi, dan Persia.
Sarjana Muslim yang meneliti kalium nitrat pertama kali adalah Khalid ibn Yazid pada 709. Khalid secara teratur menggunakan kalium nitrat dalam penelitian metalurginya, terutama untuk memproduksi asam sendawa dari senyawa untuk bahan baku bom dan aqua regia. Temuannya ini kemudian diteruskan oleh Jabbir ibn Hayyan, Abu Bakr ar-Razi, dan ilmuwan Muslim lainnya.
Dalam literatur Arab ada dua proses standar pembuatan kalium natrium yang sangat terkenal, yaitu proses Ibnu Bakhtawaih dan proses Hassan al-Rammah. Ibnu Bakhtawaih telah memulai pembuatan bubuk mesiu pada abad ke-11, dengan membekukan air yang telah dicampur dengan kalium nitrat, yang kemudian menghasilkan shabb yamani (tawas yaman).
Lalu, Ibnu Bakhtawaih menuliskan proses temuannya itu dalam bukunya, Al-Muqaddimat. Pada abad ke-13, al-Rammah menyempurnakan temuan ini dengan proses yang lebih lengkap. Al-Rammah juga memperkaya buku Al-Furusiyyah dengan teknik pembuatan roket, meriam, bazoka, dan torpedo (majalah Annida).