Jumat 18 Nov 2022 18:30 WIB

Jembatan Malabadi dan Kejayaan Kontruksi Bangunan Berbahan Batu

Batu merupakan material yang paling tahan lama dan paling kuat.

Jembatan Malabadi.
Foto: wikipedia
Jembatan Malabadi.

REPUBLIKA.CO.ID, A Doangun dan A Ural dalam tulisannya bertajuk Characteristics of Anatolian Stone Arch Bridges and a Case Study for Malabadi Bridge, menyebutkan, bangunan-bangunan bersejarah banyak menggunakan batu, batu bata, ataupun kayu. Namun, bahan yang paling bisa bertahan melawan waktu adalah bangunan yang murni terbuat dari batu.

Batu merupakan material yang paling tahan lama dan paling kuat. Akan tetapi, untuk mempergunakannya diperlukan keahlian khusus. Artinya tidak mudah untuk menggunakan material batu untuk mendirikan bangunan, papar kedua sejarawan arsitektur itu. 

Baca Juga

Dari tinjauan sejarahnya, material batu memiliki peran penting dalam pembangunan piramida di Mesir, tembok besar di Cina, tembok dan bangunan di era Romawi, serta benteng, kuil, dan tembok di era Bizantium. Selain itu, seiring perkembangan zaman dan tuntutan perdagangan serta kemudahan transportasi, material batu kemudian banyak digunakan untuk membuat jembatan, terutama bagi masysarakat yang terpisah oleh sungai.

Meskipun hanya terbuat dari batu, tanpa adanya rangka besi, beton, dan sebagainya, jembatan-jembatan dari masa lampau, seperti Jembatan Malabadi, terbukti masih bisa bertahan hingga di era modern ini.

Pada setiap jembatan selalu terdapat batu kunci. Batu tersebut merupakan bagian terpenting pada lengkungan di jembatan. Fungsinya menahan susunan batu-batu yang lain sehingga lengkungan yang terbentuk tidak runtuh. Batu kunci itu biasanya diletakkan pada bagian tengah lengkungan jembatan dan batu-batu yang lain bersandar padanya.

Pada konstruksi jembatan Romawi, batu itu dapat terlihat dengan jelas. Namun, pada konstruksi jembatan di Turki, batu itu sulit dikenali karena bentuk dan ukurannya yang sama dengan batu-batu yang lain.

Guna memudahkan memasang batu kunci itu pada proses pembangunan jembatan, awalnya dibuat bingkai kayu pada posisi yang akan menjadi tempat baju kunci. Setelah proses penyusunan batu selesai, bingkai tersebut dilepaskan. Cara ini biasanya digunakan pada jembatan yang dibuat pada masa Romawi.

Di Turki, jembatan batu merupakan bagian dari sejarah negara tersebut. Jembatan-jembatan itu biasanya dibiayai dan dikerjakan oleh masyarakat sekitar. Biasanya mereka menggunakan batu gamping, batu pasir, atau batu kofeki. Batu kofeki itu merupakan batu spesial dan dianggap paling kuat dan paling keras pada masa lalu.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement