REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sekretaris Pengurus Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), Laila Nur Farida mengatakan apa yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW dalam keluarganya merupakan contoh membina keluarga yang dipenuhi nilai-nilai ibadah.
Rasulullah SAW adalah orang yang setia kepada istrinya. Nabi SAW juga memanggil istri dengan sebutan-sebutan yang menyenangkan, dan tidak memanggil dengan sebutan yang menyakiti hati.
Rasulullah SAW juga tidak senang dengan perkataan body shaming atau celaan fisik.
Laila menjelaskan, suatu kali Aisyah RA pernah cemburu dengan salah satu istri Nabi SAW bernama Shafiyah. Kemudian Aisyah mengeluarkan kata-kata celaan, hingga membuat Nabi marah. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA, dijelaskan bahwa Aisyah pernah menyebut Shafiyah (salah satu istri Nabi SAW) pendek. Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Engkau telah menyampaikan kata-kata yang jika dicampur dengan air laut maka air laut itu akan berubah (keruh)." (HR Abu Dawud).
Nabi SAW juga tidak pernah memukul istrinya. Aisyah RA berkata, "Rasulullah SAW tidak pernah sama sekali memukul dengan tangannya kepada perempuan dan tidak pernah juga memukul pembantunya. Nabi memukul hanya pada saat berperang." (HR Muslim 2328).