REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perang Badar merupakan perang yang sangat istimewa dalam sejarah Islam. Betapa tidak? Perang itu dimenangkan oleh umat Islam padahal dari jumlah pasukan Muslim dengan pasukan Quraisy sangat timpang.
Dalam Perang Badar, umat Islam hanya membekali diri dengan 313 orang pasukan. Sedangkan di pihak musuh, kaum Quraisy mempersiapkan sekitar seribu pasukan yang siap menggempur pasukan umat Islam. Jika dari hitung-hitungan logika, tentu saja kaum Quraisy berada di atas angin dan dapat dengan mudah memenangkan pertempuran. Namun ternyata takdir Allah berkata lain, perang itu justru dimenangkan oleh umat Islam.
Dalam kitab Mukhtashar Shahih Al-Bukhari dijelaskan bahwa ternyata terdapat andil para malaikat dalam Perang Badar. Allah ternyata mengirim bala bantuan kepada umat Islam melalui para malaikat yang ikut serta di dalam perang tersebut.
Dalam sebuah hadis disebutkan, "An Muadz bin Rifaah bin Rafi Az-Zuraqiy an abihi, wa kaana abuhu min ahli badrin (wa kana Rafi min ahlil-aqibah, fakaana yaqulu li-ibnih: maa yasurruni anniy syahidtu badran bil-aqabah. Faqaala jaa-a Jibril ila An-Nabiyyi SAW faqaala: maa ta'udduna ahla badrin fikum? Qala: min adhalil-muslimina aw kalimatan nahwaha, qala: wa kadzalika man syahida badran minal-malaikati,".
Yang artinya, "Muadz bin Rifaah bin Rafi Az-Zuraqiy meriwayatkan dari ayahnya--ayahnya adalah salah satu pejuang Perang Badar--sementara Rafi merupakan salah seorang yang ikut baiat Aqabah, dan dia sering berkata kepada anaknya, 'Aku tidak senang seandainya aku ikut Perang Badar dan tidak ikut baiat Aqabah,". Rifaah dan Rafi berkata, 'Jibril datang menemui Nabi SAW lalu bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang pasukan kaum Muslimin yang ikut serta dalam Perang Badar?'
Rasulullah pun kemudian menjawab, "Mereka tergolong kaum Muslimin yang terbaik,". Atau beliau menjawab dengan kalimat terbaik yang senada dengan itu. Jibril kemudian berkata, "Begitu pula para malaikat yang mengikuti Perang Badar,".
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda pada waktu Perang Badar, "Ini dia Jibril sedang memegang kepala kudanya. Dia mengenakan perlengkapan perang,".