Selasa 08 Nov 2022 06:00 WIB

Muhammadiyah Teken MoU dengan PT Pos, Abdul Mu'ti: BUMN Paling Legendaris

MoU dengan PT Pos ini ditandatangani oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Muhammadiyah Teken MoU dengan PT Pos, Abdul Mu'ti: BUMN Paling Legendaris. Foto:  Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Muhammadiyah Teken MoU dengan PT Pos, Abdul Mu'ti: BUMN Paling Legendaris. Foto: Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PP Muhammadiyah dan PT Pos Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Auditorium At-Tanwir Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (7/11/2022). MoU ini ditandatangani oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dan Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R Djoemadi.

Hadir pula sejumlah pimpinan PP Muhammadiyah. Di antaranya, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pustaka dan Informasi Dadang Kahmad, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Anwar Abbas, dan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Baca Juga

"Ini kerja sama kedua Muhammadiyah dengan PT Pos, setelah sebelumnya kita telah melakukan kerja sama dan Alhamdulillah kerja sama itu berlangsung baik dan memberikan keuntungan yang mutualistik bagi kami di Muhammadiyah dan PT Pos," kata Mu'ti dalam sambutannya.

Guru Besar Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah itu mengatakan, Pos Indonesia bagi generasi seusianya tentu menyimpan banyak kenangan. Surat di waktu dahulu menjadi perantara untuk menyampaikan curahan hati. Kala itu banyak orang yang menanti datangnya kendaraan Pos Indonesia.

 

"BUMN paling legendaris nomor 1 itu PT Pos. Sebagian dari kita punya memori. Kalau mau menyampaikan curahan hati kan pakainya surat. Kalau ada suara mobil Pos, langsung ditunggu, ini surat yang ditunggu, apalagi isinya mengharapkan supaya cintanya diterima," tuturnya sembari berkelakar.

Mu'ti melanjutkan, usaha-usaha kecil yang dikelola di tingkat ranting dan berbagai amal usaha Muhammadiyah menjadi bagian penting dalam hubungan kerja sama dengan PT Pos. Mereka dalam menjalankan kegiatannya tentu memerlukan jasa pengiriman sehingga bisa dikerjasamakan dengan PT Pos.

"Ngirim-ngirim dokumen sangat sering. Kalau itu jadi bagian kerja sama, PT Pos bisa buka layanan di amal-amal usaha Muhammadiyah. Insya Allah jaringan kita ada dari Aceh sampai Papua. Struktur sampai tingkat desa kita punya," paparnya.

Selain pengiriman, lanjut Mu'ti, layanan pembayaran iuran anggota Muhammadiyah dan layanan SPP mahasiswa juga menjadi peluang untuk ditindaklanjuti bersama Pos Indonesia. Termasuk kerja sama dalam pembayaran zakat infak dan sedekah (ZIS), supaya lebih diperluas lagi.

"Banyak sekali peluang yang bisa ditindaklanjuti dan dikerjasamakan. Ini bagian kemitraan yang insya Allah bagian dari mengamalkan ta'awwun 'alal birri wattaqwa. Ini juga komitmen Muhammadiyah untuk bekerja sama dengan siapa saja," tuturnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement