Kamis 03 Nov 2022 20:55 WIB

Seperti Apa Ulama Tasawuf Mendefinisikan Alam Barzakh? Ini Penjelasannya

Alam Barzakh merupakan di antara sekian rahasia Allah SWT untuk hamba-Nya

Ilustrasi alam barzakh. Alam Barzakh merupakan di antara sekian rahasia Allah SWT untuk hamba-Nya
Foto:

Keempat, Kamaluddin al-Qasyani dalam kitab Ishthilahat al-Shufiyyah bahwa Barzakh ialah keadaan-keadaan tertentu di antara dua sesuatu, yang dimaksudkan dengan alam mitsal (al-'alam almitsal/the imaginal world), yakni pembatas di antara berbagai bentuk yang konkret dan yang abstrak, yakni dunia dan akhirat, termasuk di antaranya ialah ketersingkapan fiktif. 

Kelima, Abdul Karim al-Jilli dalam kitabnya, al-Insal al-Kamil fi Ma'rifat alAwakhir wa al-Awail yaitu Barzakh ialah sebuah wujud tetapi bukan wujud sempurna dan bukan juga wujud yang berkurang.

Sungguhpun sempurna atau kurang tetap sebagai tempat kediaman seperti tempat di dunia dan di akhirat yaitu berada di dalam imajinasi sebagaimana di sana terbayang sebuah obor yang cahayanya terpancar melalui warna kaca, lalu terbentuklah sesuatu sebagai bayangan atasnya, tetapi keberadaannya tetap di alam imajinasi.

Keenam, Dr Hasan al-Syarqawi di dalam Mu'jam Alfadh al-Shufi: Barzakh menurut kebanyakan sufi diartikan sebagai alam di tengah antara alam atas (celestial) dan alam dunia (terrestrial), yakni di atasnya alam jism dan di bawahnya alam semesta.

Ketujuh, Abdul Hamid al-Tabrizi dalam makhthuthat-nya, al-Bawariq alNuriyyah: Barzakh ialah gambaran di antara dua urusan yang berbeda satu sama lain dan ia berada di antara ke duanya dan merupakan suatu identitas tersendiri yang menghubung kan satu sama lain.

Baca juga: Ditanya Kiai Marsudi Soal KM 50, Prof Mahfud: Bukan Pelanggaran HAM Berat, Tapi… 

Alam barzakh ialah sebuah keberadaan di antara keberadaan mutlak dan keberadaan relatif.

Kedelapan, Abdul Aziz al-Diba'gi dalam kitabnya, al-Ibriz: Barzakh sesungguh nya ialah sesuatu gambaran tempat yang sempit di bawah, kemudian meluas ketika sampai di puncak seperti kubah fanar (Bait al-Ma'mur)

 

Kesembilan, Abdul Qadir al-Jazairi dalam kitabnya, al-Mawaqif fi al-Tashawwuf wa al-Wa'dh wa al-Irsyad: Barzakh ialah pemisah yang logis di antara dua hal yang bersesuaian, lalu menjadi pembeda di antara keduanya tanpa mengacaukannya satu sama lain, tidak memberikan kepemihakan satu sama lain, bahkan memberikan penguatan satu sama lain.       

 

*Naskah tasawuf karya Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar di Harian Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement