Selasa 01 Nov 2022 19:32 WIB

Penggagas Nama Rabiul Akhir dan 3 Peristiwa Penting dalam Bulan Ini

Rabiul Akhir merupakan salah satu bulan dalam penanggalan Hijriyah

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Kalender (ilustrasi). Rabiul Akhir merupakan salah satu bulan dalam penanggalan Hijriyah
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
Kalender (ilustrasi). Rabiul Akhir merupakan salah satu bulan dalam penanggalan Hijriyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Rabiul Akhir merupakan bulan keempat, yang terletak antara Raibul Awal dan Jumadil Awal dalam penanggalan Hijriyah.  

Pada era pra- Islam, Rabiul Akhir dikenal dengan sebutan Wubshan, sedangkan bulan sebelumnya disebut sebagai Khawwan. 

Baca Juga

Konon, yang pertama kali mengistilahkannya Rabiul Akhir ialah Kilab bin Murrah. Ia merupakan kakek buyut Nabi Muhammad SAW. 

Penamaan itu merujuk pada peristiwa alam, yakni datangnya musim semi (rabi') di Jazirah Arab. Biasanya musim tersebut berlangsung selama dua bulan penuh sehingga muncul istilah rabi' yang awal dan terakhir.  

Ada berbagai momen historis yang terjadi pada Rabiul Akhir. Di antaranya  yang pertama turunnya Alquran surat al-Hasyr. 

Nama surat tersebut berarti 'pengusiran.' Itu merujuk pada kaum Yahudi Bani Nadhir yang harus terusir dari Madinah al-Munawwarah. 

Sebab, mereka melanggar perjanjian damai dengan Muslimin. Poin pelanggaran terparahnya adalah rencana mereka yang hendak membunuh Rasulullah SAW. Suasana peristiwa itu tergambar dalam ayat kedua surat al-Hasyr. 

هُوَ الَّذِي أَخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِأَوَّلِ الْحَشْرِ ۚ مَا ظَنَنْتُمْ أَنْ يَخْرُجُوا ۖ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ مَانِعَتُهُمْ حُصُونُهُمْ مِنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا ۖ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ ۚ يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُمْ بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ

Artinya, “Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat memper tahan kan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan.” 

Selanjutnya, momen kedua yang tercatat berlangsung pada bulan Rabiul Akhir adalah diutusnya Khalid bin Walid. Nabi Muhammad SAW mengutus sosok yang berjuluk Pedang Allah (Saifullah) itu kepada Bani Harits bin Ka'b, salah satu kabilah penting di Jazirah Arab.

Khalid berdakwah dengan penuh kesabaran dan teladan di sana. Pada akhirnya, banyak orang Bani Harits yang memeluk Islam. Peristiwa itu terjadi pada Rabiul Akhir sekira tahun ke-10 Hijriyah.

Demikianlah salah satu jasa sang sahabat Rasul SAW. Ia terus berjuang di jalan jihad fii sabilillah hingga dirinya wafat pada 21 H. 

Momen yang ketiga, Rabiul Akhir juga menjadi momen haul seorang ulama besar di bidang tasawuf. Ia adalah Syekh Abdul Qadir al-Jailani (1077-1166 M).

Penerus Imam al-Ghazali dalam Gerakan Islah itu meninggal dunia di Baghdad, Irak, pada 11 Rabiul Akhir 561 H. 

Legasi sang waliyullah terasa bahkan hingga saat ini. Di Tanah Air, berbagai majelis taklim selalu membuka atau menutup kajian dengan memanjatkan doa-doa kebaikan bagi Syekh Abdul Qadir. Tokoh ini bergelar Raja Para Wali.    

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement