Rabu 02 Nov 2022 03:13 WIB

Kapan Puasa Pertama Kali Disyariatkan dalam Islam? 

Berpuasa dalam Islam memiliki keutamaannya tersendiri.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi hidangan buka puasa. Kapan Puasa Pertama Kali Disyariatkan dalam Islam? 
Foto:

Yang artinya, "Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha yang pernah mengetahui Rasulullah SAW mewajibkan puasa Asyura sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan. Ketika puasa Ramadhan sudah diwajibkan, maka Rasulullah membolehkan para sahabatnya untuk memilih mau berpuasa Asyura atau tidak,". (HR Muslim). 

Nabi sendiri berkesempatan melaksanakan puasa Ramadhan sebanyak sembilan kali sejak tahun kedua Hijriyah hingga tahun ke-11 Hijriyah, yakni tahun di mana Rasulullah SAW wafat. 

Lebih utama dari mati syahid

Berpuasa dalam Islam memiliki keutamaannya tersendiri. Bahkan keutamaan puasa dalam Islam dijelaskan secara eksplisit oleh Nabi Muhammad SAW dalam beberapa hadisnya. Di antaranya adalah Rasulullah SAW menyatakan puasa itu lebih utama dari pada meminta untuk mati syahid. 

Hal ini sebagaimana yang terekam dalam sebuah hadis, "Diceritakan dari Abu Umamah yang melihat Rasulullah SAW sedang menyiapkan pasukan yang hendak berperang melawan musuh. Lalu ia mendekati beliau dan meminta doa kepadanya supaya diberikan mati syahid. 

Namun Rasulullah malah mendoakan para sahabatnya untuk selamat dan mendapat ghanimah, 'Ya Allah, selamatkanlah mereka dan berikanlah mereka rezeki ghanimah,'. Permintaan tersebut dilakukan Abu Umamah sebanyak tiga kali, namun Abu Umamah dan para sahabat belum juga diberikan mati syahid. 

Akhirnya, Abu Umamah meminta suatu amal ibadah yang membuatnya masuk surga. Kemudian Rasulullah berkata, 'Berpuasalah, karena puasa itu tidak ada bandingannya,'. Setelah saran itu, setiap siang hari rumah Abu Umamah tidak pernah terlihat asap yang mengepul untuk masak kecuali apabila ada tamu yang menghampirinya,". 

Sanad hadis ini shahih dan diriwayatkan oleh beberapa ahli hadis. Di antaranya Imam Ibnu Abi Syaibah, Imam Ahmad bin Hanbal, Imam An-Nasa'i, dan lainnya. Untuk itu nampak bahwa hadis tersebut memberikan pemahaman kepada umat Muslim bahwa ibadah puasa pahalanya lebih besar daripada orang yang mati syahid dalam peperangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement