REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Al-Ghazali menilai bahaya seorang yang beriman menunda-nunda taubatnya. Alasannya, karena menunda taubat yang pertama bahwa dosa itu akan mengeruhkan hati.
"Sementara bahaya terakhir dosa membawa kesengsaraan," tulis Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Minhajul Abidin tentang tahapan taubat.
Imam Al-Ghazali mengingatkan kita agar berhati-hatilah dan tidak melupakan persoalan iblis dan Bal'am bin Ba'ura. Di mana awal mula persoalan yang mereka hadapi adalah dosa kemudian berakhir dengan kekufuran. Maka, keduanya binasa bersama orang-orang yang binasa untuk selamanya.
Maka, mudah-mudahan Allah merahmatimu untuk sadar dan bersungguh-sungguh waspada agar urat seperti ini hilang. Karena urat yang membahayakan ini agar dicabut dari hatimu dan membebaskan tanggunganmu dari dosa-dosa ini dan jangan engkau merasa aman jika terjadi kekerasan di dalam hati, pikirkanlah keadaanmu.
Imam Al-Ghazali menjelaskan Bal'am bin Baura adalab dia memiliki rahasia Al-Ismu Al-Adzam (nama keagungan Allah yang hanya diketahui orang-orang tertentu), ia ingin mendoakan keburukan kepada Nabi Musa, maka Allah mencabut rahasia tersebut darinya, sebagaimana Firman-Nya dalam surat Al-A'raf ayat 175 yang artinya.