REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Agama Islam melarang para umat Muslim untuk berjudi. Hal ini juga telah dituliskan dalam Alquran, selaku petunjuk yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS Al Maidah ayat 90-91).
Islam mengizinkan semua jenis kegiatan rekreasi, termasuk olahraga dan permainan (gim), tetapi dengan jelas melarang permainan apa pun yang melibatkan perjudian.
Alquran menyebut perjudian sebagai "kekejian dari pekerjaan tangan setan". Artinya, hal tersebut adalah kebiasaan merusak yang memiliki konsekuensi bencana dalam kehidupan individu dan sosial seseorang.
Dilansir di About Islam, Jumat (28/10/2022), jika dipelajarinya dengan serius ada beberapa alasan mengapa perjudian sangat tidak menyenangkan. Pertama, perjudian melanggar prinsip keadilan. Dari sudut pandang Islam, keadilan sangat dihargai. Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Baca juga: Pengakuan Mengharukan di Balik Islamnya Sang Diva Tere di Usia Dewasa
Melalui perjudian, orang ingin memenangkan uang atau properti yang bukan haknya. Penjudi tidak bekerja untuk upahnya, sehingga dia tidak pantas mendapatkannya. Hasil yang didapatkan itu merupakan sebuah kebetulan.
Kedua, perjudian menjadi pendukung dalam memenuhi keserakahan seseorang, yang mana dia akan terus bermain untuk hadiah yang tidak pantas. Begitu dia mendapatkannya, dia sangat ingin mendapatkan lebih banyak dan tidak memiliki keinginan untuk berhenti bermain.