Ahad 23 Oct 2022 20:00 WIB

Islamnya Petarung Quraisy yang Ingin Membunuh Nabi Muhammad SAW

Umair bin Wahab masuk Islam setelah rencana membunuh Nabi Muhammad SAW terbongkar

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Sahabat Nabi Muhammad SAW. Umair bin Wahab masuk Islam setelah rencana membunuh Nabi Muhammad SAW terbongkar
Foto:

Mendengar itu, Umair tersenyum lebar. Kedua orang musyrik yang berbeda status sosial itu kemudian bersalaman sebagai tanda telah bersepakat. 

Keesokan harinya, berangkatlah si jagoan Quraisy menuju Yastrib nama Madinah bagi kaum non-Muslim. 

Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, tibalah Umair di Madinah. Tanpa menunggu lama, dirinya langsung mencapai sekitaran Masjid Nabawi. Pada Subuh itu, ia hendak mencegat Rasulullah SAW begitu waktu sholat usai. 

Tiba-tiba, Umar bin Khattab melihatnya yang sedang bersembunyi di balik rimbunnya pohon kurma. “Tangkap anjing ini!” teriak sahabat yang bergelar al-Faruq itu. Seketika, kaum Muslimin mengepung Umair. Kafir Quraisy itu tidak berkutik. 

Dalam keadaan terikat, Umair diseret ke hadapan Nabi Muhammad SAW, tidak jauh dari halaman Masjid Nabawi. 

Begitu melihat keadaannya, Rasulullah SAW menyuruh Umar untuk melepaskan seluruh ikatan tali dari tangan, kaki, dan mulut lelaki musyrik tersebut. 

Kemudian, dengan lemah lembut beliau mengajak Umair untuk berbicara. “Apa maksud kedatanganmu kemari?” tanya Nabi Muhammad SAW. “'Im Shabahan, ya Muhammad! Saya datang untuk membebaskan putra saya,” kata Umair. 

“Allah telah memuliakan kami dengan ucapan salam yang lebih mulia dari itu ('im shabahan), yaitu ucapan salam para ahli surga,” ujar Rasul SAW, “Katakanlah, wahai Umair, apa maksud kedatanganmu kemari?” 

“Aku datang untuk putraku yang ditawan, perlakukanlah dia dengan baik,” jawab  lagi.

Untuk ketiga kalinya, Nabi Muhammad SAW mengulangi pertanyaannya. Jawaban yang beliau terima pun tetap sama. Maka beliau menunjuk pedang yang dibawa Umair. 

“Untuk apa benda ini engkau bawa? Semoga Allah hinakan pedang ini. Apa ada hal lain yang Anda inginkan dari kami?” kata Umair dengan ketus. 

“Wahai, Umair. Sungguh engkau telah mengikat janji dengan Shafwan bin Umayyah di dekat Ka'bah untuk datang ke Madinah dengan membawa pedang hendak membunuhku.  Ia bersedia melunasi utang-utangmu dan memberikan bayaran yang tinggi ke padamu. Akan tetapi, Allah menjagaku dari kejahatan manusia dan engkau tidak akan mampu membunuhku,” kata Rasulullah SAW, membongkar kedok lelaki Quraisy tersebut. 

Baca juga: Dihadapkan 2 Pilihan Agama Besar, Mualaf Anita Yuanita Lebih Memilih Islam

Betapa terkejutnya Umair. Ia yakin sekali, tidak ada yang mengetahui kesepakatannya dengan Shafwan selain dirinya dan bangsawan Quraisy tersebut. Tidak ada siapa pun selain mereka berdua di dekat Ka'bah pada pagi yang agak gelap itu. 

Ia pun menunduk di hadapan Rasulullah SAW. Sesaat kemudian, Umair berkata, “Ya Rasulullah, dahulu kami mencacimu dan tidak memercayai wahyu Illahi yang turun kepadamu. Namun, engkau mengetahui ceritaku dengan Shafwan bin Umayyah, padahal kesepakatan itu hanya diketahui oleh kami berdua. Demi Allah, sungguh aku yakin bahwa Allahlah yang telah menyampaikannya kepadamu. Maka dengarkanlah persaksianku ini,” ujarnya. 

 

Umair lantas mengucapkan dua kalimat syahadat. Sejak itu, dirinya menjadi seorang Muslim. “Segala puji bagi Allah yang telah membawaku kepadamu sehingga Dia membimbingku kepada Islam,” katanya      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement