Jumat 21 Oct 2022 16:58 WIB

Rekan Seangkatan Ramai-Ramai Tunjukkan Bukti Jokowi Mahasiswa UGM

Alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 merasa harus meluruskan isu yang beredar.

Rep: My43/ Red: Fernan Rahadi
Para alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 yang tergabung dalam Keluarga Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (KAGAMAHUT) angkatan 1980 memegang ijazah asli masing-masing dan bukti foto ijazah asli Joko Widodo di di kampus Fakultas Kehutanan UGM, Jumat (21/10/2022).
Foto: Novientyaga Sekar
Para alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 yang tergabung dalam Keluarga Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (KAGAMAHUT) angkatan 1980 memegang ijazah asli masing-masing dan bukti foto ijazah asli Joko Widodo di di kampus Fakultas Kehutanan UGM, Jumat (21/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Keluarga Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (KAGAMAHUT) angkatan 1980 menggelar konferensi pers untuk mengonfirmasi status Presiden RI Joko Widodo sebagai salah satu alumnus. Mereka menunjukkan sejumlah bukti seperti foto-foto semasa kuliah hingga wisuda dan ijazah asli serta memberikan testimoni terkait sosok Jokowi. 

"Ijazah ini adalah ijazah tanda kelulusan Fakultas Kehutanan UGM, bukan ijazah yang lain. Kami memastikan bahwa rekan kami Insinyur Joko Widodo adalah bagian dari alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980,” ucap Mustoha Iskandar selaku PIC KAGAMAHUT Angkatan 1980 di kampus Fakultas Kehutanan UGM, Jumat (21/10/2022). 

Mustoha mengungkapkan, konferensi pers ini diselenggarakan untuk meluruskan isu terkait keaslian ijazah Joko Widodo. Sebagai orang-orang yang pernah berinteraksi langsung dengan sosok orang nomor satu di Indonesia,  alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 menurutnya memiliki tanggung jawab morel untuk meluruskan isu tersebut.

"Sesungguhnya kami alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 adalah saksi hidup. Kami bukan hanya mendengar tapi kami melihat dan menyaksikan dan berinteraksi langsung dengan Bapak Insinyur Joko Widodo selama beliau mengikuti proses perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM dari tahun 1980 sampai dengan Pak Joko Widodo lulus tahun 1985," katanya.

Djohan Utama Serbatasari, salah satu rekan seangkatan yang mengikuti upacara wisuda bersamaan dengan Joko Widodo, menunjukkan ijazah aslinya untuk menunjukkan bahwa ijazah yang ia miliki sama dengan ijazah Joko Widodo yang banyak beredar di media sosial dan media massa.

"Harapannya dengan ini sudah klir masalah ijazah, tidak lagi dipersoalkan. Beliau masuk tahun 1980 bersamaan dengan kami dan diwisuda juga bareng dengan kami tahun 1985. Kami tegaskan sekali lagi bahwa saya adalah saksi hidup dan sebagai teman Joko Widodo, satu kampus dengan beliau," katanya.

Foto wisuda Joko Widodo pun dikonfirmasi oleh Saminudin Betou selaku pemilik foto yang ikut diwisuda pada saat itu. "Foto yang beredar itu sebagian adalah hasil dari kamera saya dan fotografer saya, autentik dari pertama dicetak setelah wisuda, Jadi tidak ada keraguan tentang foto-foto yang ditampilkan itu,” ucapnya sembari menunjukkan foto yang tersimpan dalam sebuah album foto.

Pada kesempatan ini, sejumlah rekan seangkatan Jokowi juga ikut memberikan testimoni, salah satunya Joko Santoso yang menjadi rekan Jokowi dalam berbagai pendakian oleh kelompok mahasiswa pencinta alam Fakultas Kehutanan.

Ia menunjukkan sejumlah foto dan menyebutkan nama orang-orang dalam foto tersebut beserta konteks atau cerita di balik setiap foto. “Foto-foto Bapak Joko Widodo ketika kuliah sudah di-upload di Facebook saya tahun 2019,” terangnya. 

Dalam konferensi pers ini, KAGAMAHUT angkatan 1980 turut didampingi oleh KAGAMA Bantuan Hukum. Ketua KAGAMA Bantuan Hukum Romulo Silaen membacakan pernyataan sikap yang salah satunya memuat kecaman terhadap segala bentuk kesesatan informasi dan berita bohong yang ditudingkan terhadap Joko Widodo sebagai alumni Fakultas Kehutanan UGM khususnya tentang isu penggunaan ijazah palsu. 

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan berita bohong dan informasi yang menyesatkan, serta meminta penyebar informasi sesaat untuk segera menghentikan perbuatannya yang melawan hukum.

“Kami tentu tidak menerima apabila ada kesesatan informasi dan berita bohong yang ditudingkan kepada Keluarga Alumni Gadjah Mada termasuk kepada Bapak Insinyur Joko Widodo. Oleh karena itu kami meminta agar segera dihentikan penyebaran informasi yang tidak benar,” kata Romulo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement