REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menjelaskan mengapa Allah SWT menciptakan hawa nafsu. Nafsu adalah medan yang memisahkan seorang hamba dengan Allah SWT. Maka seorang hamba yang ingin mendekat kepada-Nya harus bisa melewati godaan dan rintangan dari hawa nafsu atau medan yang penuh rintangan itu.
"Jika bukan karena medan nafsu maka tidak akan ada perjalanan orang-orang yang menuju Allah SWT. Sebab tidak ada jarak yang harus ditempuh dalam perjalanan antara kamu dan diri-Nya, dan tidak ada rintangan yang harus kamu seberangi antara kamu dan
diri-Nya." (Syekh Athaillah, Al-Hikam)
Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017 menjelaskan maksud Syekh Athaillah menerangkan hawa nafsu adalah medan yang harus dilalui seorang hamba untuk menuju kepada Allah SWT.
Nafsu memang akan selalu memerintahkan kamu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar. Nafsu tidak akan rela jika kamu berada di jalan ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Fitrah nafsu memang condong kepada perbuatan-perbuatan yang haram, yang seakan-akan nikmat dan lezat. Jika kamu tidak hati-hati maka akan celaka.
Allah SWT sengaja menciptakan nafsu untuk membentangkan jarak antara diri kamu dan diri-Nya. Ibarat dua negeri yang dipisahkan oleh padang pasir yang luas, maka negeri pertama adalah negeri tempat kamu berada. Sedangkan kamu ingin menuju negeri kedua, yaitu negeri-Nya. Maka yang bisa kamu lakukan harus melalui padang pasir tersebut.
Tentu di padang pasir banyak ancaman yang akan kamu hadapi, mulai dari kelaparan, kehausan, letih dan lelah, bahkan kamu harus menghadapi kematian. Orang yang tidak kuat menjalani semua itu, biasanya ia memutuskan untuk tidak melakukan perjalanan, dan memilih menetap di negeri sendiri sambil menikmati semua yang dimiliki. Sedangkan orang yang rindu kepada Allah SWT akan siap melakukan apapun, asalkan bisa sampai ke sana, yaitu negeri yang penuh keabadian dan kenikmatan.
Begitulah kira-kira perumpamaan antara nafsu dengan Allah SWT. Allah SWT menciptakan sesuatu tidak pernah sia-sia. Semua ciptaan-Nya pasti ada tujuannya, walaupun ada yang kamu ketahui atau tidak.
Salah satu tujuan penciptaan nafsu adalah untuk menguji kamu. Kamu hanya memiliki dua pilihan, jika tidak menghadapi nafsu maka kamu harus mengikuti nafsu. Jika kamu mengikuti nafsu maka neraka siap menanti kamu. Namun, jika kamu melawannya maka surga dan kenikmatannya yang akan menunggu kamu.
Kamu adalah hamba-Nya, dan kewajiban seorang hamba adalah berbakti kepada-Nya. Jangan biarkan diri kamu hidup dalam kegelapan. Segeralah menuju hadirat-Nya. Sebab di sanalah tempat kenikmatan yang hakiki. Jangan tertipu oleh rayuan hawa nafsu. Sebab nafsu adalah senjata setan untuk menyesatkan kamu.