Rabu 12 Oct 2022 03:47 WIB

4 Cobaan Nabi Muhammad yang Membuatnya Lebih Kuat

Nabi Muhammad tetap kuat dan tidak menyerah mengatasi ujiannya.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ani Nursalikah
4 Cobaan Nabi Muhammad yang Membuatnya Lebih Kuat
Foto:

3. Kesulitan di Makkah

Selama 13 tahun pertama hidupnya di Makkah, ia dan para pengikutnya menghadapi banyak penganiayaan. Mereka bahkan tidak diberi makanan dan air. Dalam kelaparan inilah Khadijah istri tercintanya meninggal.

Ketika musuh Nabi Muhammad sangat meningkatkan penganiayaan mereka, para sahabat memintanya untuk mengutuk mereka. Namun, Nabi menjawab:

'Aku tidak diutus untuk mengutuk manusia tetapi untuk menjadi berkat bagi mereka'.(Muslim)

Nabi Muhammad SAW ingin memenuhi misinya meskipun kesulitan. Sifatnya yang mulia sangat sempurna. Hal ini tampak dalam kisah Taif. Dia pergi mengunjungi desa Taif, untuk mengajak masyarakatnya masuk Islam. Mereka menolaknya, melemparinya dengan batu dan membuatnya berdarah.

Di antara insiden malang lainnya adalah ketika Nabi akan berdiri untuk berdoa, musuh-musuhnya akan mendekatinya dan bersiul dan bertepuk tangan untuk mengganggunya, tetapi Nabi bahkan tidak pernah menunjukkan permusuhan. Bahkan, ketika Nabi sedang sholat di Ka'bah sementara musuh-musuhnya mengawasinya, salah satu lawannya meletakkan kotoran unta di punggungnya saat sujud.

Nabi tidak bereaksi dan tetap dalam posisi itu. Putrinya, Fatimah, bergegas mengambil kotoran dari punggungnya dan membersihkannya. Cobaan dan musibah adalah ujian, dan merupakan tanda cinta Allah kepada seseorang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement