Jumat 23 Sep 2022 12:07 WIB

Jejak Islam di Kompleks Darasbari 

Darabasri menyimpan sejarah Islam.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Komplek Darabasri menyimpan jejak sejarah Islam.
Foto: The Daily Star
Komplek Darabasri menyimpan jejak sejarah Islam.

REPUBLIKA.CO.ID,RAJSHAHI – Kota Rajshahi di Bangladesh begitu terkenal dengan peninggalan bangunan bersejarah termasuk peninggalan abad pertengahan. Salah satunya adalah kompleks Darasbari yang menyimpan sejarah perkembangan Islam di wilayah itu. Seperti dilansir the Daily Star pada Jumat (23/9/2022) kompleks Darasbari terletak di Shahbazpur di Chapai Nawabganj yanh tak jauh dari Masjid Choto Shona yang terkenal. Kompleks dengan dinding bata merah tua yang telah usang itu dulunya adalah kompleks belajar.

Kompleks ini dibangun pada tahun 1504. Struktur persegi memiliki sisa-sisa 40 kamar besar. Arsitekturnya perpaduan antara  arsitektur Buddha dan Kesultanan Islam. Darasbari berasal dari kata Dars-bari yanh berarti rumah pengajaran. Sebab kata Dars adalah sebutan untuk kegiatan belajar agama Islam di wilayah ini. Di kompleks ini terdapat Masjid Darasbari. 

Baca Juga

Masjid ini dibangun pada tahun 1479 M oleh Syamsuddin Yusuf Shah dari dinasti Ilias Shahi, dan merupakan contoh bagus dari arsitektur Kesultanan Bengal. Sementara atap dan sebagian besar dindingnya sudah tidak ada lagi, karena kerusakan parah yang disebabkan oleh gempa bumi pada tahun 1897, tata letak bangunan itu sendiri sangat megah, dan pengunjung yang imajinatif dapat menikmati suasana dan menyelami apa yang akan terjadi pada  orang-orang yang tinggal di sini setiap harinya.

Dibangun oleh Sultan yang sama, masjid ini mempertahankan banyak keagungan bangunannya, meskipun atapnya di sini juga telah runtuh sejak lama. Sudut barat laut masjid memiliki galeri atas yang terpisah yang hanya dapat diakses dengan tangga dari luar. Beberapa sejarawan percaya ini dimaksudkan untuk para wanita, sementara yang lain merasa bahwa itu adalah galeri kerajaan, dan pintu masuknya mungkin dilindungi oleh penjaga. 

Bagian bawah masjid memiliki tiga bagian, dipisahkan oleh pintu melengkung lancip yang megah, dan ruang sholat juga banyak pintu masuk melengkung yang runcing. Struktur masjid berbentuk bujur sangkar, dibangun dari bata merah terakota, namun dengan tiang-tiang batu. Dulu ada 24 kubah di atap Chouchala, yang sudah tidak ada lagi, sama seperti beranda, yang juga runtuh.

Setiap aula tingkat yang lebih rendah memiliki tiga mihrab, satu mihrab besar di tengah, dan dua mihrab yang lebih kecil di setiap sisinya, masing-masing dihias dengan rumit. Dindingnya menampilkan plakat terakota berpola rumit, banyak di antaranya berlapis kaca, dan menampilkan motif yang terinspirasi alam seperti bunga, daun, dan tanaman merambat. Halaman masjid sangat hijau dan tenang, jauh dari keramaian dan hiruk pikuk, dan berdoa di sini bisa terasa sangat tenang.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement