Kamis 22 Sep 2022 18:10 WIB

Pelajaran dari Cerita Seorang Pria yang Ingin Mimpi Melihat Nabi Muhammad SAW

Anda tidak boleh berhenti berbuat baik karena Anda tidak merasakan hasilnya.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Rasulullah. Pelajaran dari Cerita Seorang Pria yang Ingin Mimpi Melihat Nabi Muhammad SAW
Foto:

Pelajaran kedua

Terkadang kita bertujuan untuk cita-cita yang mulia, tetapi kita tak mau meluangkan waktu atau upaya untuk mewujudkannya. Manusia ingin mengambil jalan yang paling sedikit perlawanannya walaupun perlawananlah yang sering memberikan pelajaran yang paling berharga.

Orang-orang dalam sejarah yang paling sukses, terlepas dari berbicara tentang kesuksesan finansial atau kesuksesan spiritual, sering mengalami kesulitan serius yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengatasinya. Dedikasi mereka pada pekerjaan atau jalan mereka, dan kesedihan mereka untuk terus bergerak maju bahkan ketika logika mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menyerah adalah hal yang terpenting bagi kesuksesan mereka.

Dibutuhkan waktu dan upaya untuk mencapai puncak kemajuan dan kesuksesan yang dikagumi dari bawah. Manusia selalu memohon kepada Allah SWT untuk memudahkan jalan kita dan memberikan kesuksesan. Tetapi umat Islam juga harus bersedia mengambil tindakan nyata yang diperlukan untuk mencapai apa yang dicari.

Anas bin Malik melaporkan: Seorang laki-laki berkata, "Ya Rasulullah, apakah aku harus mengikat untaku dan bertawakal kepada Allah atau haruskah aku melepaskan ikatannya dan bertawakal kepada Allah?"

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "ikatlah dia dan bertawakallah kepada Allah."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement