Ahad 04 Sep 2022 04:43 WIB

Mengenal Serbat, Minuman Era Ottoman

Wisatawan bisa mencicipi serbat di Museum Kesehatan di Edirne.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Aneka minuman serbat khas Turki yang berasal dari masa Kesultanan Ustmani. Mengenal Serbat, Minuman Era Ottoman
Foto: hurriyetdailynews.com
Aneka minuman serbat khas Turki yang berasal dari masa Kesultanan Ustmani. Mengenal Serbat, Minuman Era Ottoman

REPUBLIKA.CO.ID, EDIRNE -- Para wisatawan yang berkunjung ke Museum Kesehatan Kompleks Universitas Trakya Sultan Bayezid II yang terletak di Edirne, Turki dapat mencoba minuman khas era Kesultanan Utsmaniyah yaitu serbat Ottoman.

Museum ini terletak di pantai utara Sungai Tunca di Edirne sebagai ibu kota kedua Kekaisaran Ottoman untuk waktu yang lama. Pada bagian timur museum yang disebut tabhane (rumah tamu) telah diubah menjadi rumah serbat. Serbat, nama yang berasal dari kata Arab sharba yang berarti minuman adalah minuman yang sangat populer selama Kekaisaran Ottoman karena konsumsi alkohol sangat dibatasi atau dilarang.

Baca Juga

Meskipun resep serbat bervariasi, bahan dasarnya termasuk campuran ekstrak bunga, buah-buahan, atau rempah-rempah dengan gula dan air. Ini juga dianggap sebagai penyegar yang sehat dengan manfaat yang tak terhitung banyaknya. Pengunjung yang mengunjungi museum kesehatan dapat mencicipi kemangi, lavender, bihun, plum, mawar, cranberry, mint, dan serbat kayu manis.

Direktur Museum Kesehatan Kompleks Sultan Bayezid II Ruhi Pehlivancik mengatakan berkat kerja sama dari Presiden Universitas Trakya Erhan Tabakoglu, mereka akan membuka bagian baru untuk pengunjung. Ia mengatakan tabhane berfungsi sebagai wisma selama pemerintahan Kekaisaran Ottoman.

"Pada saat itu, mereka yang datang dari jarak jauh dapat tinggal di tabhane selama tiga hari secara gratis dan makan dua kali dari dapur umum. wisma tamu pada masa itu. Tabhane adalah kata Persia, 'tab' yang berarti kekuatan, kekuatan dalam 'hane' (rumah)," kata Pehlivancik.

Pehlivancik menekankan sekarang tabhane berfungsi sebagai wisma setelah proses pemulihan. "Tamu dapat menginap. Kami juga menyediakan masa inap, tetapi mereka dipotong untuk waktu yang singkat. Di sisi lain, pengunjung dapat beristirahat selama 15-20 menit, setengah jam dan menjelajahi kompleks, di mana mereka minum serbat kami yang lezat, teh, kopi, dan membeli suvenir," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement