Jumat 02 Sep 2022 05:21 WIB

Tujuh Nama Allah yang Bisa Kita Sebut Saat Memanjatkan Doa

Allah memerintahkan manusia untuk merenungkan nama dan sifat-sifat-Nya.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Tujuh Nama Allah yang Bisa Kita Sebut Saat Memanjatkan Doa
Foto: Republika.co.id
Tujuh Nama Allah yang Bisa Kita Sebut Saat Memanjatkan Doa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah menggambarkan diri-Nya dengan sangat rinci dan memerintahkan manusia untuk merenungkan nama dan sifat-sifat-Nya. Ketika manusia memahami nama-nama-Nya, manusia dapat memanggil-Nya dengan nama-nama itu. 

Ada sekelompok nama Allah yang memiliki definisi serupa. Setiap nama sedikit berbeda dan dengan demikian satu nama mungkin lebih cocok untuk doa yang kita panjatkan.

Baca Juga

1. Al Karim - Allah Maha Pemurah

Tuhan itu murah hati dan nama yang paling sering diasosiasikan dengan kedermawanan adalah Al Karim. Yang Maha Pemurah adalah Dzat yang memberi dengan berlimpah dan tanpa batas. Dia memberi bahkan sebelum Dia diminta dan bahkan pemohonnya tak layak. Dia terus memberi dan melebihi semua harapan.

Al Karim adalah dzat yang mengampuni meskipun Dia memiliki kekuatan untuk melakukan pembalasan. Ketika manusia memohon kepada Allah SWT untuk bermurah hati pada kita, hendaknya kita juga berusaha menjadi orang yang dermawan dan mengikuti nasehat Nabi Muhammad SAW yang bersabda:

Yang dermawan dekat dengan Allah SWT, dekat dengan manusia, dan jauh dari api neraka. Orang yang pelit jauh dari Allah SWT, jauh dari manusia, dan jauh dari surga. Orang bodoh yang dermawan lebih dicintai daripada seorang ahli ibadah yang pelit (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah).

2. Al Akram - Yang Maha Pemurah

Allah SWT adalah Yang Maha Pemurah dan kemurahan-Nya tidak dapat ditandingi. Karim dan Akram berasal dari kata kaf-ra-mim yang memiliki dua arti yaitu untuk menjadi murah hati, memberi, dan dermawan serta untuk dihormati dan dihargai.

Ibnu Taimiyah (1263-1 1328 M) berkata: "Terkait kata-kata 'Bacalah! Dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan, Dia menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah! Dan Tuhanmu adalah al-Akram)' (Alquran). Tuhan telah menggambarkan diri-Nya sebagai pemurah setelah menyatakan Dia menciptakan manusia, untuk menunjukkan bahwa Dia murah hati kepada ciptaan-Nya dan bahwa Dia membantu mereka untuk mencapai tujuan dan sasaran," kata Ibnu seperti dikutip dari laman About Islam, Rabu (31/8/2022). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement