Selasa 30 Aug 2022 21:45 WIB

BPJPH: Program Sehati Strategi Tingkatkan Jumlah Produk Halal

Program Sehati akan membuat lompatan besar produk yang dapat disertifikasi

Kerja sama pelatihan dan pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM yang ada di Provinsi Riau.
Foto: Istimewa
Kerja sama pelatihan dan pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM yang ada di Provinsi Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama menyatakan, program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) jadi salah satu strategi dalam meningkatkan jumlah produk halal.

"Ini juga upaya kita menjadikan Indonesia menjadi produsen produk halal nomor 1 dunia di tahun 2024," ujar Kepala BPJPH Aqil Irham di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga

Aqil mengatakan, sebelum adanya program Sehati, rata-rata hanya 100 ribu produk yang disertifikasi halal per tahunnya. Ia berharap program ini membuat lompatan besar produk yang dapat disertifikasi, utamanya para Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Menurut dia Indonesia berpotensi menjadi produsen produk halal terbesar di dunia, apalagi terdapat kurang lebih 64 juta pelaku UMK. Namun yang menjadi tantangan, tak semua produk usaha telah mendapatkan sertifikat halal.

Cara-cara strategis, kata dia, harus dilakukan agar produk-produk UMK dapat tersertifikasi halal. Apabila tak melakukan lompatan besar, butuh waktu lama bagi Indonesia menyertifikasi halal semua produknya.

"Artinya, baru setelah enam abad kita bisa punya seluruh produk bersertifikat halal. Jadi kita tidak bisa pakai cara biasa, harus segera melakukan lompatan. Salah satunya dengan sertifikasi halal gratis," kata Aqil.

Percepatan sertifikasi produk halal ini juga, menurut Aqil, sebagai upaya Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara tetangga Malaysia dalam hal industri halal. "Malaysia itu menurut laporan halal global, hampir satu dekade menduduki peringkat pertama industri halal. Padahal dulu belajarnya di Indonesia," ujar Aqil.

Program sertifikasi halal gratis juga sebagai wujud keberpihakan pemerintah dalam pengembangan ekosistem halal. Tahun ini, BJPH memberikan kuota sekitar 350 ribu sertifikasi halal gratis.

"Juni kemarin, 25 ribu kuota sudah habis, dan sekarang sedang berproses sidang fatwanya. Sementara, tahap kedua, baru dibuka pada 24 Agustus sampai 17 September nanti, sebanyak 324.834 kuota. Ini harus segera dimanfaatkan oleh teman-teman pelaku usaha," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement