Jumat 26 Aug 2022 16:02 WIB

Mahasiswa Unissula Wakili Pemuda Indonesia di KTT FAO Roma 2022

Sektor perikanan Indonesia memiliki potensi besar untuk dioptimalkan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Siti Aisyah Amini, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unissula, yang akan menjadi delegasi anak muda Indonesia pada KTT Lembaga Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) yang akan digelar di Kota Roma, Italia pada 31- 4 September 2022 mendatang, dalam acara pelepasan oleh Rektor Unissula, Prof Gunarto, di kampus Unissula.
Foto: Dokumen
Siti Aisyah Amini, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unissula, yang akan menjadi delegasi anak muda Indonesia pada KTT Lembaga Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) yang akan digelar di Kota Roma, Italia pada 31- 4 September 2022 mendatang, dalam acara pelepasan oleh Rektor Unissula, Prof Gunarto, di kampus Unissula.

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG -- Salah satu mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang berkesempatan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO). Siti Aisyah Amini, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unissula ini akan menjadi satu satunya delegasi anak muda Indonesia pada KTT yang akan digelar di Kota Roma, Italia, pada 31- 4 September 2022 mendatang.

Mahasiswa asal Madura itu bakal menyuarakan berbagai isu pangan di sektor perikanan. “Dalam KTT ini, saya akan menyuarakan aspirasi anak muda Indonesia, khususnya anak-anak para nelayan,” jelasnya, Jumat (26/8/2022).

Sehingga, lanjut Aisyah, pada suatu saat nanti anak-anak nelayan akan bangga dengan bercita-cita menjadi seorang nelayan, guna meneruskan profesi orang tuannya.

Dengan hadirnya anak muda di konferensi badan internasional ini, ia berharap PBB akan mulai melihat potensi dan membuat teknologi dalam mendorong kemajuan perikanan melalui digital fisheries.

“Yakni mempersiapkan anak-anak nelayan dengan melihat bagaimana memproyeksikan teknologi masuk ke sektor perikanan dan kelautan, mulai dari prosedur penangkapan ikan hingga pemasarannya,” jelasnya.

Sebagai aktivis di bidang kelautan, Aisyah melihat bahwa sektor perikanan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dioptimalkan pemanfaatnya. Potensi tersebut bahkan bisa menjadi salah satu opsi bidang pekerjaan yang menjanjikan untuk masa depan generasi milenial Indonesia.

Maka komitmen harus ada, teknologi harus masuk dan keberpihakan kepada nasib nelayan juga harus diimplementasikan. Sehingga peluang yang sangat besar tersebut benar-benar bisa dimanfaatkan, bukan hanya oleh generasi saat ini tetapi juga menjadi pilihan profesi untuk generasi mendatang. “Saya optimistis isu ini akan direspons di KTT tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Rektor Unissula, Prof Dr Gunarto dalam upacara pelepasan di kampus Unissula, mengaku bangga salah satu mahasiswinya dipercaya dan diundang untuk mewakili Indonesia di forum KTT lembaga PBB ini.

“Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Fakultas Hukum Unissula juga bagi, kita seluruh civitas akademika Unissula secara keseluruhan,” katanya.

Hal ini, lanjut rektor, menegaskan jika Unissula sukses dalam mendidik dan menciptakan kader-kader berprestasi hingga berhasil menjadi perwakilan anak muda Indonesia mengikuti sidang internasional PBB di Roma.

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Unissula, Dr Bambang Tri Bawono menambahkan, Siti Aisyah memiliki karakter sebagai seorang mahasiswa yang ulet dan kreatif.

Kesempatan yang diperolehnya untuk berpartisipasi dan menjadi delegasi KTT FAO di Roma kian menambah daftar jumlah mahasiswa Unissula yang mampu berprestasi di tingkat internasional.

Alhamdulillah, selain Siti masih banyak prestasi internasional lain yang juga diraih oleh mahasiswa mahasiswi Fakultas Hukum Unissula,” lanjutnya.

Selain mendapat akomodasi dan transportasi gratis dari PBB, Aisyah juga akan menerima apresiasi dari universitas. “Yakni uang sebesar Rp 7,5 juta yang diserahkan oleh rektor serta Rp 5 juta dari fakultas,”  kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement