Jumat 26 Aug 2022 15:57 WIB

PGN Siap Offtaker Gas Lapangan Blok South West Bukit Barisan, Sijunjung

PGN akan berinvestasi 40-50 juta US dolar. 

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Sumur gas lapangan Blok South West Bukit Barisan, Sijunjung, Sumatra Barat yang akan dikelola PGN.
Foto: Istimewa
Sumur gas lapangan Blok South West Bukit Barisan, Sijunjung, Sumatra Barat yang akan dikelola PGN.

REPUBLIKA.CO.ID, SIJUNJUNG -- Direktur Utama Pertamina Gas Nasional (PGN) Muhamad Haryo Yunianto mengatakan, pihaknya akan melakukan offtaker atau membeli hasil produksi gas Lapangan Sinamar, Blok South West Bukit Barisan, Sijunjung. Kemarin, Kamis (25/8), PGN langsung datang ke lokasi titik yang dikelola oleh PT Rizki Bukit Barisan (RBB) yang segera memasuki tahap produksi.

“Kami datang ke Sijunjung sebagai langkah lanjutan pertemuan Pemkab Sijunjung di kantor PGN Jakarta yang diprakarsai pak Andre Rosiade,” kata Haryo saat kunjungan ke Sumur Gas Sinamar 3 Sijunjung bersama Anggota DPR RI Andre Rosiade, Bupati Sijunjung Benny Dwifa, Wakil Bupati Iradatillah dan juga tokoh masyarakat Sijunjung lainnya.

Manajemen PGN, kata dia, sangat berterima kasih sudah diterima dan diberikan penjelasan langsung di lokasi soal potensi gas Sijunjung. Menurut Haryo, PGN sudah mendapatkan data mengenai potensi gas lapangan yang adai di Sijunjung ini. 

Dia menyebut, PGN akan berinvestasi 40-50 juta US dolar. Di mana mereka akan  membangun berbagai sarana dan prasarana yang bisa merekrut tenaga kerja.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar, mengatakan PGN berusaha mendapatkan sumber-sumber gas baru untuk mengurangi impor elpiji Indonesia. Saat ini impor gas Indonesia menurut Achmad mencapai 70 persen.

“Kalau nanti sudah diproduksi, minimal gas yang dihasilkan di Sijunjung ini dimanfaatkan di Sumbar dulu. Karena nilai produksinya mencapai 10 mm sampai 35 mm. Angka ini cukup besar atau bisa untuk Sumatra. Bisa untuk industri pupuk di Aceh, semen di Padang dan lainnya. Tergantung kualitas dan kapasitasnya," ucap Achmad.

Dia mengakui, potensi gas yang ada di Sijunjung mencapai 10 mm untuk satu struktur. Sedangkan Sijunjung memiliki sebanyak 11 struktur yang berpotensi besar. Melihat potensi yang ada, sebagai perusahaan negara yang mengelola gas hasil bumi dari hulu ke hilir, PGN berkomitmen agar potensi gas di Sijunjung bisa segera diproduksi.

"Investasi PGN akan sangat besar, bisa mencapai Rp 450 miliar untuk 5 sumur," ujar Achmad.

Anggota DPR RI, Andre Rosiade yang memprakarsai supaya PGN mengeksploitasi potensi gas di Sijunjung ini berharap, setelah operasi berjalan, dapat menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Sijunjung. Selain itu, dia ingin ada banyak tenaga lokal yang diserap selama proses produksi gas di sana.

"Kami melihat Sijunjung punya sumber daya alam yang bagus, jika produksi gas ini bisa segera dimulai akan berdampak terhadap kemajuan dan pembangunan daerah, PAD meningkat, lapangan kerja terbuka dan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat," ucap Andre.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement