Ahad 21 Aug 2022 22:42 WIB

Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Ditegur Allah SWT

Allah menegur Nabi Muhammad karena sahabat ini.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Sahabat yang Membuat Nabi SAW Ditegur Allah SWT. Foto:   Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Sahabat yang Membuat Nabi SAW Ditegur Allah SWT. Foto: Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ibnu Ummi Maktum adalah sahabat Nabi SAW yang buta tetapi terkenal dengan keberaniannya. Ia bernama lengkap Abdullah bin Qais bin Zaidah bin Al-Asham. Ibnu Ummi Maktum termasuk orang yang masuk Islam di Makkah. Dia juga ada di antara tujuh orang yang berani menampakkan keislamannya saat di Makkah.

Ibnu Ummi Maktum berhijrah ke Madinah setelah Perang Badar dan menjadi muadzin kedua sesudah Bilal bin Rabbah. Dia pernah ditugaskan oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengimami shalat umat Muslim di Madinah saat beliau SAW pergi ke medan perang.

Baca Juga

Dikutip dari 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, terbitan Pustaka Al-Kautsar, terdapat kisah menarik dari Ibnu Ummi Maktum, yaitu ketika dirinya hendak menemui Rasulullah SAW untuk belajar Alquran. Saat itu Rasulullah SAW sedang berbicara dengan tiga petinggi Quraisy. Beliau SAW berpaling dari Ibnu Ummi Maktum dan berwajah masam kepada Ibnu Ummu Maktum.

Karena itu, Allah SWT menegur Nabi SAW dengan menurunkan Surat Abasa yang menceritakan tentang sikap Rasulullah SAW saat memalingkan wajahnya dari orang buta yang ingin belajar Alquran. Orang buta yang dimaksud adalah Ibnu Ummi Maktum.

Allah SWT berfirman, "Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling, karena seorang buta telah datang kepadanya (Ibnu Ummi Maktum)....." (QS Abasa ayat 1-2)

Rasulullah SAW sangat menghormati Ibnu Ummi Maktum dan selalu bertanya soal apa saja yang dibutuhkannya. Nabi SAW sering berkata kepada Ibnu Ummi Maktum, "Selamat datang wahai orang yang membuat Tuhanku menegurku karenanya."

Ibnu Ummi Maktum memang memperoleh dispensasi untuk tidak ikut dalam peperangan. Namun, dia tetap ikut berperang. Ia berkata, "Berikanlah kepadaku panji, karena aku seorang yang buta dan tidak mampu untuk lari. Maka tempatkanlah aku di antara dua barisan pasukan."

Ibnu Ummi Maktum mengikuti Perang Al-Qadisiyah. Dia membawa panji berwarna hitam, mengenakan perisai, dan maju ke medan perang. Dari Ibnu Ummi Maktum terdapat tiga hadits yang diriwayatkan. Ia wafat pada 23 Hijriah di Madinah.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement