Siapa pun yang menggendong seorang anak pasti tahu ketakutan yang mencekik Bani Israel. Namun, dalam situasi yang gamblang ini, ibu Musa membungkus bayinya yang baru lahir dengan aman dan menghanyutkannya di sungai Nil.
Pelajaran pertama yang kita pelajari adalah ketika segala sesuatu di sekitar Anda tampaknya berniat mencuri kesejahteraan Anda, percayalah pada Tuhan dan tanyakan pada diri Anda bagaimana Dia ingin Anda berperilaku. Ibu Musa percaya dan segera putranya kembali dengan selamat ke pelukannya.
Karakter Kuat Musa
Asiya adalah seorang yang meyakini adanya satu Tuhan. Ia tidak mengakui suaminya, Firaun, sebagai dewa yang dia gambarkan. Ulama Islam memberi tahu kita bahwa ibu kandung Musa tinggal di istana karena perannya sebagai pengasuh.
Inilah dimensi karakter Musa yang tidak kita pahami dari Alkitab. Musa dibesarkan oleh dua wanita yang sangat kuat dan religius. Asiya akhirnya dihukum mati oleh suaminya karena dia menolak meninggalkan keyakinannya.
Islam memberitahu kita bahwa Musa kuat, dia membela anggota masyarakat yang lebih lemah dan itulah yang menyebabkan dia secara tidak sengaja membunuh orang Mesir dan mencari perlindungan dan kehidupan baru di Midian. Ketika Musa kembali ke Mesir, ia membutuhkan kekuatannya sendiri dan kekuatan saudaranya Harun.
Untuk membuat setiap Nabi dapat dipercaya pada waktu dan tempatnya tertentu, Tuhan memberi mereka mukjizat yang relevan, relevan, dan dapat dimengerti oleh orang-orang yang kepadanya mereka diutus. Di Mesir sihir dan ilmu gaib tersebar luas sehingga keajaiban Musa, tongkatnya berubah menjadi ular dan tangannya menjadi putih dan berkilau, menarik orang-orang. Pada saat ini banyak orang di Mesir berlatih sihir dan bahkan ada sekolah yang mengajar kelas sihir dan ilusi.
Kisah terbelahnya Laut Merah adalah kisah yang akrab bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim dan juga akrab bagi para penggemar film berkat Sepuluh Perintah Allah versi film blockbuster.
Ceritanya mirip semua, tetapi nasib Firaun tentu sangat berbeda dalam Islam. Patut diingat bahwa Firaun memiliki banyak kesempatan untuk mengindahkan pesan Tuhan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
