• Haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah, dan pahala haji yang diterima tidak kurang dari surga. Abu Hurairah (ra dengan dia) melaporkan: Rasulullah (ﷺ) berkata, “(Melakukan) 'Umrah adalah penghapus dosa yang dilakukan antara itu dan 'Umrah sebelumnya; dan pahala haji mabrur (haji yang diterima mengikuti jalan Nabi) tidak lain adalah Jannah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
• Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) – bagi orang yang tidak haji – menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. Nabi SAW bersabda: “Puasa pada hari Arafah adalah penghapus dosa untuk tahun sebelumnya dan tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
Juga dianjurkan untuk berpuasa di bulan Muharram, sebagaimana Nabi (damai dan berkah besertanya) mengatakan: “Dan puasa yang paling utama setelah (puasa) di bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah al-Muharram.” (HR. Sahih Muslim).
• Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram juga memiliki pahala yang besar. Sebagaimana Nabi (SAW) ditanya tentang menjalankan As-Saum (puasa) pada tanggal 10 Muharram, dan dia menjawab, “Itu adalah penghapus dosa tahun sebelumnya.” [Muslim].
Banyak peluang untuk hadiah besar di bulan-bulan itu. Juga suci, berarti mereka meningkatkan rasa kehadiran dan kesadaran akan Allah untuk membantu seseorang menjadi lebih disiplin secara holistik dan sadar akan Tuhan.