Bulan-bulan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran kita akan Tuhan karena pahala dan dosa dibesar-besarkan di sisi Allah pada bulan-bulan itu. Oleh karena itu, seseorang harus memantau dan memurnikan pikirannya serta tindakan untuk menghindari kesalahan diri dengan melakukan kesalahan tersembunyi atau nyata. Dan jika seseorang melenceng, mereka harus segera melakukan taubat yang tulus.
Menyadari bulan-bulan suci dalam Islam dan menghormatinya dalam hati adalah tanda ketakwaan dan membawa kebaikan dari Allah. Sebagaimana firman Yang Maha Kuasa:
“…Dan barang siapa mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah (hurumat) maka itu lebih baik baginya di sisi Tuhannya.” (QS. Al-Hajj:30)
“…Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS Al-Hajj:32)
Menuai buahnya
Selain itu, seseorang harus meraih penghargaan tinggi dari tindakan khusus yang didorong di beberapa hari di bulan-bulan itu.
• Tidak ada waktu lain yang lebih dicintai Allah selain 10 hari pertama Dzulhijjah. Diriwayatkan oleh Ibn ‘Abbas: Rasulullah (ﷺ) bersabda: Tidak ada keutamaan yang lebih disukai Allah pada suatu hari selain pada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya: Ya Rasulullah, bukankah perjuangan di jalan Allah (Jihad)? Dia berkata: (Ya), bahkan tidak berjuang di jalan Allah, kecuali seorang pria yang keluar (di jalan Allah) dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali dengan salah satu dari mereka. (HR. Sunan Abi Dawud)