“Tunggu dulu . Dengarkan aku! Adakah lebih baik bagimu kalau engkau mendapatkan dua dinar setiap pagi di bawah bantalmu? Engkau akan mendapatkan itu kalau tidak menebang pohon ini,” ujar Iblis.

“Bagaimana kamu melakukannya? Itu mudah saja bagiku. Kalau tidak percaya, pulanglah sekarang. Besok pagi dan seterusnya, engkau akan mendapati dua dinar di bawah bantalmu setiap pagi,” kata iblis. Setelah menimbang-nimbang, lelaki tersebut kemudian berbalik arah. Dia kembali ke negerinya. 

Keesokan paginya, benarlah apa yang disampaikan lawannya itu kemarin. Ada dua keping dinar di bawah bantalnya. Uang yang kemilau itu lantas disimpannya dalam dompet. 

Begitulah keadaan lelaki Bani Israil itu. Setiap pagi dia selalu menengok di bawah bantalnya. Setiap itu pula dirinya mendapati dua koin dinar. Dengan senang hati, uang itu disimpannya. 

Makin hari, makin banyak tabungannya. Pria itu pun dapat membeli banyak barang yang selama ini hanya dapat diidam-idamkannya. Malahan, masyarakat sekitar kini mengenalnya sebagai seorang kaya raya, bukan lagi ahli ibadah. 

Pada suatu pagi, lelaki itu terkejut bukan kepalang. Sebab, di bawah bantal tidak lagi didapatinya dua koin dinar. Wajahnya langsung memerah. Amarah memuncak dalam dadanya.

Dia bergegas ke gudang untuk mengambil kapak. Dengan cepat, dia memacu kudanya untuk sampai ke lokasi tempat pohon sesembahan penduduk musyrik. 

Sesampainya di sana, dia mendapati iblis yang dahulu bonyok dihajarnya. Dengan kekuatan penuh, pemuda itu menebaskan kapaknya ke arah makhluk tersebut.

Baca juga: Jawaban Prof Jimly Ini Perkuat Argumentasi Mengapa Hukum Islam Harus Didukung Negara

Ajaib, sasarannya tidak terluka sama sekali. Malahan, kini keadaannya berbalik. Iblis dengan mudah dapat menekuk pemuda itu. Orang Bani Israil tersebut lantas dihajarnya habis-habisan.

Tidak menyerah, pemuda itu berusaha membalas pukulan. Namun, lawannya itu sudah terlalu kuat. “Apakah kau tahu mengapa aku kini begitu kuat? Dahulu, engkau datang dan marah karena Allah. Karena itu, aku tidak sanggup mengalah kanmu. Lantas, aku menipumu dengan uang sehingga pohon besar ini selamat dari tebasan kapakmu. Sekarang, engkau datang dan marah karena tidak mendapatkan dua dinar pagi ini. Jelaslah aku bisa melumpuhkanmu!” kata iblis menjelaskan.    

Ikuti Whatsapp Channel Republika