Bertakbir ketika sedang jalan mendaki-naik dan bertasbih ketika jalan menurun
Apabila kembali pulang dan melalui bukit atau tempat luas dan tinggi dianjurkan bertakbir berdoa:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ. ( رواه ابو داود) كُناَّ إِذَا صَعِدْنَا كَبَّرْنَا وَ إِذَا نَزَلْنَا سَبَّحْنَا. ( رواه البخاري) لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ آيِبُوْنَ، تَائِبُوْنَ، عَابِدُوْنَ، سَاجِدُوْنَ، لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ. ( رواه البخاري)
“Dari Abu Hurairah ra. berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: Tiga doa yang pasti dikabulkan (mustajab) dan tidak ada keraguan di dalamnya: doa orang yang terzhalimi, doa musafir, doa buruk orang tua pada anaknya.’” (HR. Abu Dawud & At-Tirmidzi) “Kami apabila berjalan menanjak mengucapkan takbir (Allahu Akbar) dan apabila jalan menurun membaca tasbih (Subhanallaah).” (HR. Al-Bukhari). “La ilaha illalah wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu. wa Huwa ‘ala kulli syai’in qadir. Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan bersujud, serta selalu memuji Rabb kami. Dialah yang membenarkan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan segala musuh dengan keesaan-Nya)” (HR. Al-Bukhari)
Dianjurkan menjamak shalat
Ibnu Umar ra. berkata:
صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ لَا يَزِيدُ فِي السَّفَرِ عَلَى رَكْعَتَيْنِ ، وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ كَذَلِكَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ ( رواه البخاري ومسلم)
“Aku biasa menemani Rasulullah Saw. dan beliau tidak pernah menambah salat lebih dari dua rakaat dalam safar. Demikian juga Abu Bakar, Umar dan Utsman, radhiallahu’anhum.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)