Senin 08 Aug 2022 14:13 WIB

10 Panduan Perjalanan (Safar) dari Nabi Muhammad

Sebelum bepergian, dianjurkan meninggalkan pesan kepada keluarga.

10 Panduan Perjalanan (Safar) dari Nabi Muhammad
Foto:

Maka beberapa aturan etis serta anjuran dalam melakukan safar bagi seorang muslim antara lain:

Sebelum bepergian, dianjurkan meninggalkan pesan kepada keluarga atau tetangga yang ditinggalkan

Hal ini sebagaimana Hadits Nabi Saw.:

مَا حَقُّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ لَهُ شَيءٌ يُوْصِيْ فِيْهِ يَبِيْتُ لَيْلَتَيْنِ إِلاَّ وَوَصِيَّتُهُ مَكْتُوْبَةٌ عِنْدَهُ ( رواه البخاري و مسلم)

“Tidaklah benar bagi seorang Muslim yang masih bertahan hidup dua malam, sementara dia mempunyai sesuatu yang hendak dia wasiatkan, melainkan wasiatnya sudah tertulis dekat kepalanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Safar (perjalanan) bersama dengan dua orang atau lebih, sebagaimana Hadits:

اَلرَّاكِبُ شَيْطَانٌ وَالرَّاكِبَانِ شَيْطَانَانِ وَالثَّلاَثَةُ رَكْبٌ ( رواه احمد)

“Satu pengendara (musafir) adalah setan, dua pengendara (musafir) adalah dua setan, dan tiga pengendara (musafir) ialah rombongan.” (HR. Ahmad)

Selain Imam Ahmad, Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 2607 dan At-Tirmidzi no. 1674 dengan komentar, bahwa Hadits ini ternilai hasan shahih; juga dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 62. Hadits lainnya sebagai penguat berasal dari Ibnu Umar ra. dimana Rasulullah Saw. bersabda:

لو يعلمُ الناسُ ما في الوَحْدَةِ ما أعلَمُ، ما سار راكبٌ بليلٍ وَحْدَه ( رواه البخاري)

“Andaikan orang-orang mengetahui akibat dari bersafar sendirian sebagaimana yang aku ketahui, maka mereka tidak akan bersafar di malam hari sendirian.“ (HR. Al-Bukhari)

Salah satu anggota rombongan dijadikan penanggung jawab atau pimpinan rombongan.

Sebagaimana Hadits:

إِذَا كَانَ ثَلاَثَةٌ فِيْ سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوْا أَحَدَكُمْ ( رواه ابو داود)

“Jika tiga orang (keluar) untuk bepergian, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang dari mereka sebagai pemimpin rombongan.” (HR. Abu Dawud)

Hadits ini di-shahih-kan Al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 763 dan Shahih Sunan Abi Dawud (II/495).

Nabi banyak memberikan teladan dalam adab safar, seperti memperbanyak doa karena doa orang yang safar mustajab, memberitahu keluarga kapan akan sampai, tidak ingin mengganggu keluarganya dengan mengetuk pintu rumah pada tengah malam dan memilih tiba pada pagi atau sore, mencari teman perjalanan yang baik sebagaimana teman diibaratkan seperti minyak wangi, dan shalat dua rakaat begitu sampai di rumah. Berikut lanjutan panduan safar dari Nabi.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement