Jumat 05 Aug 2022 14:57 WIB

Akhlak Bertamu di Rumah

Bertamu di rumah siapa pun, duduk dengan sopan merupakan kewajiban.

Akhlak Bertamu di Rumah
Foto:

Penting Juga

Di samping ketujuh perilaku tersebut, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.

Bertamu pada waktu yang tepat

Sangat bagus jika tamu berkomunikasi lebih dahulu dengan tuan rumah tentang waktu yang disediakannya. Pada era sekarang, komunikasi sangat mudah dilakukan. Kehadiran tamu secara mendadak dengan maksud melakukan surprise (apalagi pada jam orang tidur/istirahat) perlu dihindari, kecuali untuk keperluan darurat.

Pada bulan Ramadan atau pada hari-hari puasa sunah seperti puasa 6 hari pada bulan Syawal, puasa asy-Syura, puasa tanggal 1-9 pada awal Zulhijjah, puasa Senin-Kamis, puasa Muharram, atau yang lainnya, sangat bagus ketika akan bertamu di rumah sahabat atau saudara memberitahukan akan ikut berbuka. (Tuan rumah yang memuliakan tamu pasti sangat bahagia sebab keikhlasannya menjamu tamu dengan berbuka bersama memperoleh pahala yang sangat besar).

Jika ada tamu atau orang lain datang, tamu yang datang lebih dulu berdiri sebentar, bersalaman (jika tidak ada alangan syar’i), berkenalan, kemudian duduk kembali

Pada saat tertentu seperti ‘Idul Fitri, ada keluarga yang dalam sehari mendapat kunjungan tamu kadang-kadang lebih dari tiga rombongan. Tamu pertama belum pamit, datang tamu kedua. Jika hal ini terjadi, tamu pertama berdiri sejenak untuk ikut menyambut tamu kedua dan baru duduk kembali setelah tuan rumah mempersilakan. Tentu saja tamu pertama yang beralangan kesehatan sehingga harus duduk, boleh saja tetap duduk.

Jika diterima bertamu, tidak terlalu lama

Durasi (lamanya waktu) bertamu disesuaikan dengan keperluan. Kata kuncinya adalah tidak mengganggu tuan rumah.

Tidak melakukan kegiatan yang menyebabkan tuan rumah terganggu

Tamu yang mulia tidak melakukan kegiatan yang mengganggu tuan rumah; jika sudah tahu bahwa tuan rumah tidak merokok, tidak merokok apalagi minta disiapkan asbak atau kertas untuk membuang limbah rokok.

Membawa hadiah (oleh-oleh) jika memungkinkan

Sesungguhnya, oleh-oleh itu merupakan bunga silaturahim. Bertamu untuk silaturahim dengan membawa oleh-oleh sebagai hadiah itu pun merupakan akhlak yang dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, yang artinya, “Berilah hadiah di antara kalian! Niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR al-Bukhari)

Berpamitan dengan mengucapkan terima atas sambutan atau atas bantuan, petunjuk, saran, dan mengucapkan salam atau memberikan penghormatan

Wa Allahu a’lam

https://suaramuhammadiyah.id/2022/07/07/akhlak-bertamu-di-rumah/

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement