Senin 01 Aug 2022 18:34 WIB

Benarkah Setan Menyamar Jadi Orang Tua Rencanakan Bunuh Nabi Saat Hijrah?

Terdapat riwayat yang menjelaskan kisah rencana menghalangi Nabi Muhammad SAW hijrah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Perjalanan hijrah Nabi Muhammad bersama Abu Bakar dari Makkah ke Madinah (ilustrasi).
Foto:

Sehingga para petinggi Quraisy pun membolehkan orang tua itu ikut berdiskusi. Di dalam ruangan remang-remang itu, para manusia dan jin (iblis) itu mulai membahas rencana membunuh Nabi Muhammad SAW. Seseorang dari mereka mengajukan usul, "Belenggu saja Muhammad dengan tali, lalu tunggu hingga maut menjemputnya. Biarlah ia mampus seperti para penyair sebelumnya–Zuhair dan an-Nabighah–sebab Muhammad tidak lebih seperti penyair!"

Orang tua alias iblis menimpali, "Sungguh, itu bukan usul yang tepat. Muhammad bisa saja mengirimkan informasi kepada sahabat-sahabatnya sehingga mereka bergerak merebut belenggu itu dari tangan kalian, lalu mereka melindungi Muhammad dari gangguan kalian. Kalau sudah begitu, aku khawatir mereka akan mengusir kalian dari negeri ini! Carilah cara lain!"

Seseorang kemudian berkata, “Usir saja Muhammad dari negeri kita agar kita dapat hidup tenang. Sebab, kalau dia sudah keluar, apa yang ia perbuat tidak akan berakibat apa pun untuk kita."

Iblis yang mengaku sesepuh Nejed itu menimpalinya, "Ini pendapat yang tidak bagus. Tidakkah kalian lihat, betapa pandainya ia menarik hati orang-orang dengan perkataannya?! Demi Allah, seandainya kalian melakukan pilihan ini, lalu Muhammad membujuk orang-orang Arab, pasti mereka bersatu di bawah komandonya, lalu Muhammad akan membantai para pemimpin kalian."

Seketika, Abu Jahal berkata, “Demi Allah, aku akan sampaikan kepada kalian usul yang jitu!"

"Apa itu?" tanya mereka tak sabar.

"Kita ambil dari setiap suku Quraisy seorang pemuda yang terbaik dan paling tangguh. Tiap-tiap pemuda itu membawa pedang, lalu semuanya menikam Muhammad secara bersama-sama. Kalau begitu, darah Muhammad akan terbagi kepada seluruh suku. Kukira, satu marga dari Bani Hasyim itu (marga asalnya Nabi Muhammad --Red) tidak akan sanggup memerangi seluruh Quraisy. Dan kalau mereka menyadari hal itu, pasti mereka mau menerima tebusan, alih-alih perang. Dengan demikian, kita bisa tenang dan terbebas dari gangguan Muhammad!" 

Iblis yang pura-pura jadi manusia tersenyum senang mendengar usulan Abu Jahal. Maka sepakatlah para dedengkot musyrikin ini. Mereka lantas bubar setelah sepakat untuk melaksanakan rencana tersebut.

Yang mereka tak ketahui, Malaikat Jibril malam itu juga turun, mendatangi Nabi SAW. Jibril berkata agar Rasulullah SAW tidak tidur di kamar yang biasa beliau tempati. Jibril lantas memberi tahu kepada beliau tentang makar kaum Quraisy. Rasulullah SAW pun tidak tidur di rumahnya pada malam itu.

 Sumber: https://www.elbalad.news/5379820

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement