Kamis 28 Jul 2022 17:58 WIB

Belajar dari Kebaikan dan Kasih Sayang Nabi Muhammad

Nabi Muhammad menjadi teladan dalam menunjukkan kasih sayang.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW. Belajar dari Kebaikan dan Kasih Sayang Nabi Muhammad
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang berusaha keras mempersulit orang lain meskipun bersikap baik dan murah hati akan lebih mudah. Ini adalah kenyataan yang buruk dan juga menular.

Ketika Anda telah disakiti atau dimarahi dengan kasar, itu mengubah suasana hati dan membuat Anda lebih mungkin untuk bertindak dengan cara yang sama kasarnya kepada orang lain. Kita semua pernah mengalaminya.

Baca Juga

Dibutuhkan keinginan untuk bisa melepaskan dan membalas kejahatan dengan kebaikan. Tetapi kenyataannya adalah tidak ada penangkal keburukan seperti kata-kata baik atau bahkan senyum dari orang asing yang peduli.

Ketika kita tidak dapat menemukan kasih sayang, kita hanya dapat melihat kepada Nabi Muhammad yang menunjukkan kebaikan dan kasih sayang bahkan di hari-hari tergelapnya. Ketika kita tidak dapat menemukan orang yang baik dan baik hati untuk menunjukkan kasih sayang kepada kita, kita dapat mengikuti teladan Nabi Muhammad.

Belajar dari Kebaikan dan Kasih Sayang Nabi Muhammad

1. Kasih sayang untuk anak-anak

Nabi Muhammad SAW mencium cucunya Al-Hasan bin Ali. Aqr'a bin Habis, yang bersamanya saat itu berkata: “Saya memiliki sepuluh anak laki-laki dan tidak pernah mencium satupun dari mereka”.

Nabi melihatnya dan berkata: “Barang siapa tidak mau berbelas kasih,maka ia tidak akan mendapatkan belas kasih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kita bisa melihat bahwa Aqr'a ibn Habis sedang mencoba memuji diri sendiri atas apa yang dia anggap sebagai kekuatan dan ketangguhan. Tapi Nabi SAW menembak ide itu dengan cara yang paling ringkas dan sempurna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement