REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang handal. Bahkan, beliau SAW mampu membawa keuntungan yang luar biasa saat membawa barang dagangan Khadijah untuk dijual. Lantas, sebetulnya apa kunci sukses Nabi SAW dalam berdagang?

Jujur tentu adalah hal penting pertama yang perlu dimiliki seorang pedagang. Sifat ini pula yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupan dan juga dalam perdagangan. Selain jujur, ada hal lain yang kerap diabaikan banyak orang, yakni terkait harga.

Kebanyakan orang berpikir bahwa agar sukses dalam berdagang maka yang paling penting adalah harga yang lebih murah dari pesaing. Namun, ini tidak dilakukan dan tidak pula diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam buku Marketing Muhammad yang ditulis Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, dijelaskan, Rasulullah SAW tidak mengajarkan untuk melakukan perang harga. Dalam riwayat Abdullah bin Umar RA, Nabi SAW bersabda, "Janganlah kamu menjual dengan menyaingi penjualan saudaramu." (HR Bukhari)

Nabi SAW telah menekankan bagaimana konsep persaingan yang sehat dalam menentukan harga. Karena itu, perang harga tidak dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena justru akan menjadi malapetaka bagi kalangan pedagang.

Berdasarkan hal tersebut, secara tidak langsung, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya agar dalam perdagangan tidak bersaing di harga, tetapi bersaing pada aspek lain, seperti kualitas, layanan, dan nilai tambahnya.

Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan kepada para pengusaha supaya tidak membingungkan konsumen sehingga dalam menetapkan harga pun harus jelas dan tegas.

Beliau SAW bersabda, "Penjual harus tegas terhadap timbangan dan takaran." Harga yang ditetapkan juga harus sesuai dengan nilai dari barang yang dijual. Jika ini dilakukan, penjual akan mendapat keuntungan karena dengan sendirinya ia akan dipercaya oleh konsumen.

Ikuti Whatsapp Channel Republika