Jumat 15 Jul 2022 09:49 WIB

Memuliakan Tamu, Bagaimana Caranya?

Memelihara silaturahim merupakan salah satu perintah Allah.

Ilustrasi Bersilaturahim. Memuliakan Tamu, Bagaimana Caranya?
Foto:

Ketika berpamitan pulang, tamu kita antar sampai meninggalkan rumah/tidak tampak lagi. Kita ucapkan selamat jalan, terima kasih, minta maaf atas kekurangan dalam penyambutan, dan menjawab salamnya sesuai dengan tuntunan. Jika parkir di halaman rumah tetangga, ucapkan terima kasih kepada tetangga dan doakan semoga Allah Subhaanahu wa Ta’aala melimpahkan barakah-Nya. Sangat penting juga, jika hujan, kita antarkan tamu dengan payung dari rumah kita ke mobil/halaman tetangga.

Tamu yang berbeda jenis kelamin dan bukan mahram kita terima pada waktu dan di ruang tamu yang tidak menimbulkan fitnah. Jika tidak terkendala oleh hujan angin yang menyebabkan air hujan masuk ke ruang tamu, pintu rumah kita buka.

Di samping ketujuh perilaku itu, memuliakan tamu dapat juga diwujudkan dengan menjamunya. Allah Subhaanahu wa Ta’aala si di dalam surat adz-Dzariyat (51): 26-27 berfirman,

فَرَاغَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ فَجَاۤءَ بِعِجْلٍ سَمِيْنٍۙ

فَقَرَّبَهٗٓ اِلَيْهِمْۚ قَالَ اَلَا تَأْكُلُوْنَ

“Maka dengan diam-diam dia pergi kepada keluarganya, maka datanglah dia dengan membawa anak sapi gemuk. Kemudian, dia menghidangkannya kepada mereka sambil berkata, “Tidakkah kalian akan makan?”

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala tersebut berisi contoh cara Nabi Ibrahim ‘alaihis salam memuliakan tamu. Dalam Tafsir al-Azhar karya Hamka, dijelaskan beliau menyambut tamu dengan sifat hormat.

Beliau mempersilakan tamu itu duduk di tempat penerimaan tamu. Setelah itu, beliau pergi secara diam-diam memberi tahu keluarganya bahwa ada tamu. Lalu, segeralah seisi rumah sibuk menyambut tamu dengan sepantasnya. Ditangkaplah seekor anak sapi yang masih muda, disembelih, dan dibumbui baik-baik. Setelah itu, daging sapi itu dibakar sampai masak. Dibawanyalah hidangan anak sapi gemuk itu ke hadapan tamu itu, sebagai tanda menghormatinya.

Sementara itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hai umat manusia, syiarkanlah salam, hubungkanlah silaturahim, menjamu makanlah dan salat (malamlah) kamu pada waktu orang (lain) tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat sejahtera.” (HR Turmudzi)

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement