Jumat 08 Jul 2022 20:19 WIB

Keturunan Rasulullah SAW yang Tak Pernah Banggakan dan Andalkan Nasab

Imam Ali Zainal Abidin dikenal sebagai sosok yang zuhud dan dicintai umat

Ilustrasi Rasulullah SAW. Imam Ali Zainal Abidin dikenal sebagai sosok yang zuhud dan dicintai umat
Foto:

Oleh : Ustadz Yendri Junaidi Lc MA, dosen STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang, alumni Al-Azhar Mesir

Mengapa dia begitu dermawan? Karena dia malu mendoakan orang dikaruniai surga oleh Allah SWT, sementara dia sendiri pelit memberikan sedikit dari dunianya untuk mereka.  

Betapa banyak orang yang begitu ringan mendoakan surga untuk orang lain. Tapi ketika sedikit dunianya diminta, dia enggan memberi. Bukankah ini jadi pertanda bahwa doanya untuk orang lain agar dikaruniai surga hanya basa-basi belaka? 

Kalau ada hal yang membuatnya murka maka itu adalah ketika dia dipuji secara berlebihan. Pernah suatu ketika beberapa orang memujinya secara berlebihan. Bukannya senang, dia malah berkata dengan suara tinggi: 

ما أكذبكم وأجرأكم على الله ... نحن من صالحي قومنا وحسبنا أن نكون من صالحي قومنا ... 

“Alangkah pembohongnya kalian… Alangkah lancangnya kalian terhadap Allah…Kami hanyalah bagian dari orang-orang baik diantara kami, dan itu cukup bagi kami…” 

Hanya gelas kosong yang minta diisi. Hanya tong kosong yang nyaring berbunyi.  

Ketika dihina, tak sedikitpun ketenangan pribadinya terganggu. Suatu ketika ada seseorang mencoba memancing emosinya. Tapi ia tidak mempedulikannya. Merasa dicueki, orang itu berkata, “Engkau yang aku maksudkan.” Dengan tenang, ia berkata: “Memang dari engkau aku berpaling.” 

Di kesempatan lain ada orang yang memfitnahnya. Menanggapi hal itu sang Imam hanya berkomentar: 

إن كنت كما قلت فأستغفر الله وإن لم أكن كما قلت فالله يغفر لك  “Kalau aku seperti yang engkau katakan maka aku mohon ampun kepada Allah. Tapi kalau aku tidak seperti yang engkau katakan maka semoga Allah mengampunimu.”   

Di antara kalimatnya yang penuh hikmah adalah : 

إن لله عبادا عبدوه رهبة فتلك عبادة العبيد ، وآخرين عبدوه رغبة فتلك هبادة التجار ، وآخرين عبدوه شكرا فتلك عبادة الأحرار

“Ada hamba Allah yang beribadah pada-Nya karena takut. Itulah ibadah para budak. Ada yang beribadah pada-Nya karena harap. Itulah ibadah para pedagang. Dan ada yang beribadah pada-Nya karena syukur. Itulah ibadah orang-orang merdeka.” 

 

سلام الله عليكم أهل البيت ... اللهم ارزقنا حبك وحب نبيك وحب أهل بيته عليهم والسلام (من كتاب تراجم الرجال لفضيلة الإمام الأكبر محمد الخضر حسين شيخ الأزهر الأسبق رحمه الله تعالى)   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement