Selasa 05 Jul 2022 12:50 WIB

Meraih Keutamaan Sepuluh Hari Awal Dzulhijjah 

Keutamaan sepuluh hari awal Dzulhijah telah disebutkan dalam Alquran.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Bulan di Tahun Hijriyah. Meraih Keutamaan Sepuluh Hari Awal Dzulhijjah 
Foto:

Seperti halnya malam lailatul qadar yang hanya terjadi dalam satu malam pada bulan Ramadhan. Begitu juga sepuluh hari di awal bulan Dzulhijjah yang memiliki keistimewaan tersendiri.

UAH menjelaskan bahwa baik tanggal ganjil maupun genap pada sepuluh hari awal Dzulhijjah adalah sama-sama memiliki keutamaan. Diantara keutamaannya adalah setiap amal yang dikerjakan di awal Dzulhijjah statusnya naik menjadi amal yang dicintai Allah SWT. 

"Artinya, kalau Anda sholat dan sholatnya ikhlas, maka sholat itu naik statusnya bukan saja sholat tapi sholat yang dicintai Allah. Kalau infak statusnya dicintai Allah. Kalau Anda baca Alquran status baca Alqurannya meningkat dicintai Allah," kata UAH. 

UAH mengatakan ketika Allah SWT sudah mencintai seorang hamba, maka yang pertama kali dianugerahkan Allah kepada hamba tersebut adalah ampunan atas seluruh dosa-dosanya. Orang yang telah gugur dosanya maka akan berdampak pada cepat terkabulnya semua doa. Maka dari itu menurut UAH, sepuluh hari awal Dzulhijjah potensial untuk memperoleh ampunan Allah. 

Maka UAH mengajak meningkatkan amalan pada sepuluh hari awal Dzulhijjah. Terutama melaksanakan ibadah puasa sunnah dari tanggal 1-9 Dzulhijjah. 

 

"Karena itu disunahkan puasa dari tanggal satunya puncaknya sampai tanggal 9. Untuk meraih maghfirah tadi itu nanti ada intinya pada tanggal 9. Puasa Arafah dilakukan bukan hanya menahan lapar dan haus tapi dilakukan sambil istighfar dan bermuhasabah. Berpotensi setidaknya menggugurkan dosa setahun lalu dan menjaga diri dari dosa setahun ke depan," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement