REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesungguhnya akal sehat tidak akan mengingkari wujud malaikat dan tidak akan menafikannya. Sebab akal tidak akan mengingkari atau menafikan dua hal yang saling bertentangan.
Seperti dua hal yang dikatakan ada dan tidak ada dalam waktu yang bersamaan, atau dua hal yang kontradiktif seperti ada gelap dan terang secara bersamaan. Sedangkan beriman kepada malaikat sama sekali tidak demikian.
Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim menjelaskan, para malaikat mempunyai banyak bekas, tanda, dan jejak yang memastikan wujud mereka dan menegaskannya.
Misalnya, sampainya wahyu Allah kepada para Nabi dan para Rasul merupakan tanda dan jejak adanya wujud malaikat. Kebanyakan wahyu itu sampai kepada mereka melalui Ruhul Amin, yakni malaikat Jibril. Ini adalah bekas atau tanda yang sangat jelas tidak dapat diingkari. Ini membuktikan dan menegaskan adanya malaikat.
Contoh selanjutnya adalah kematian manusia karena ruhnya dicabut. Hal ini merupakan tanda yang sangat jelas membuktikan eksistensi malaikat maut dan para pembantunya sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Surah As-Sajdah ayat 11, "Qul yatawafakum malakul-mautilladzi wukkila bikum,". Yang artinya, "Katakanlah, 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) dan mematikan kamu,".
Adapun bentuk lain dari nyatanya jejak atau wujud malaikat adalah terjaganya manusia dari gangguan dan kejahatan jin dan setan sepanjang hidupnya. Padahal manusia hidup di sekeliling mereka dan mereka dapat melihatnya, namun manusia tidak dapat melihat.
Jin dan setan tidak dapat menyakiti dan mengganggu manusia, sedangkan manusia tidak dapat menyakiti atau mengganggu mereka atau menolak kejahatan mereka. Itu semua merupakan bukti akan adanya malaikat penjaga manusia.
Sebagaimana firman Allah dalam Surah Ar-Ra'd ayat 11, "Lahu mu'aqqibatun min baini yadaihi wa min khalfihi yahfazhunahu min amrillah,". Yang artinya, "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah,".