Jumat 24 Jun 2022 16:12 WIB

Bulog Kalbar Siapkan Beras dan Daging Sapi Jelang Idul Adha

Stok ini untuk menjaga stabilitas harga komoditas pangan.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja mengangkut beras di Gudang Perum Bulog (ilustrasi). Perum Bulog Divre Kalimantan Barat telah menyiapkan stok beras sebanyak 4.500 ton kualitas premium dan 16 ton daging beku yang telah lolos uji kelayakan konsumsi, menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Pekerja mengangkut beras di Gudang Perum Bulog (ilustrasi). Perum Bulog Divre Kalimantan Barat telah menyiapkan stok beras sebanyak 4.500 ton kualitas premium dan 16 ton daging beku yang telah lolos uji kelayakan konsumsi, menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Perum Bulog Divre Kalimantan Barat telah menyiapkan stok beras sebanyak 4.500 ton kualitas premium dan 16 ton daging beku yang telah lolos uji kelayakan konsumsi, menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

"Selain sebagai upaya untuk mendukung terwujudnya kedaulatan pangan, stok penyangga siap distribusi tersebut juga menjadi salah satu barometer untuk menjaga stabilitas harga komoditas pangan," kata Kepala Bulog Divre Kalbar, Bambang Prihatmoko di Pontianak, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan, seluruh persediaan beras dan daging sapi itu akan disebar ke seluruh wilayah Kalbar, dan dipastikan stok tersebut aman hingga Idul Adha mendatang. Persediaan beras sendiri, untuk seluruh Kalimantan Barat saat ini ada sebanyak 4.522 ton atau cukup menjelang Hari Raya Idul Adha, sementara itu stok daging beku ada 16 ton juga untuk disebar ke seluruh wilayah Kalbar dengan kualitas yang memang sudah melalui berbagai macam rangkaian uji laboratorium.

Dia menambahkan, selain menerima penugasan dari pemerintah untuk menyimpan cadangan beras nasional dengan jumlah minimal 1,5 juta ton hingga akhir tahun, secara kelembagaan pihaknya juga harus mencegah terjadinya kerawanan pangan. "Karena dengan ketersediaan pasokan dan stok kebutuhan akan pangan itu, maka akan terjadi stabilisasi harga harga kebutuhan pangan di Kalbar," katanya.

Sementara itu, harga jual hewan kurban berupa sapi di Kota Pontianak di tingkat peternak atau penjual meningkat signifikan, yakni mencapai Rp2 juta per ekor dampak adanya wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). "Saat ini memang harga sapi naik sebagai dampak PMK. Harga naik signifikan dari periode Idul Adha sebelumnya, kenaikan kisaran Rp2 juta - Rp3 juta per ekor," kata salah seorang peternak sapi di Kota Pontianak, Kalham.

Ia menjelaskan, wabah PMK sangat berdampak pada jumlah hewan ternak, karena mereka tidak bisa memasok sapi dari luar.

"Pada sisi kami selaku peternak, harga naik ini sangat diuntungkan, namun dari sisi jumlah hewan ternak kami menjadi tidak banyak, karena tidak bisa dipasok dari luar," kata Kalham.

Kenaikan harga hewan ternak juga disampaikan pelaku usaha jual ternak Saleh Taufik. Menurutnya harga sapi saat ini naik capai Rp 2 juta per ekor dibanding musim Idul Adha sebelumnya. Saleh mengatakan pelaku usaha saat ini kesulitan dalam memasok hewan dari luar dan hanya mengandalkan pasokan lokal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement