Senin 20 Jun 2022 22:20 WIB

Alasan di Balik Pentingnya Menghargai dan Memanfaatkan Waktu

Waktu merupakan bagian penting dalam kehidupan Muslim

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi waktu. Waktu merupakan bagian penting dalam kehidupan Muslim
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi waktu. Waktu merupakan bagian penting dalam kehidupan Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, — Salah satu karunia Allah SWT yang mungkin sering terlupa adalah waktu. Seorang sufi, Hasan al-Bashri, pernah memberikan nasihat, “Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Setiap kali satu hari hilang maka hilang pula sebagian dirimu.” 

Pada hakikatnya waktu berarti durasi hidup. Titik mula masing-masing insan di dunia ini, yakni tanggal kelahiran. Bukan hanya diketahui, tak sedikit malahan yang menandakannya melalui peringatan ulang tahun". 

Baca Juga

Kalau direnungkan, mengapa berkurangnya jatah usia justru dirayakan? Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Jangan lalai sehingga hari demi hari berlalu begitu saja tanpa adanya peningkatan kualitas diri. Berikut ini tiga alasan dan hikmah di balik menghargai dan memanfaatkan waktu. 

Hindari Kerugian 

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut: 

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ  “Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (HR Bukhari). Kata tertipu itu bermakna merugi. 

Dalam surat Al-'Ashr, Allah SWT menegaskan bahwa manusia mengalami kerugian kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh. Serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.  

Maka setiap jam, hari, pekan, bulan, dan tahun yang kita lalui semestinya menjadi kesempatan untuk memperbanyak bekal demi kehidupan di akhirat kelak. Hal itu tidak berarti mengabaikan dunia sama sekali. Islam melarang kerahiban. 

Tanggung Jawab 

Dalam hadits lain, Nabi SAW bersabda: 

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاه

“Kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada Hari Kiamat sampai dia ditanyai: tentang umurnya, dalam hal apa dia habiskan, tentang ilmunya, dalam hal apa dia amalkan, tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan untuk apa dia belanjakan, dan tentang tubuhnya, dalam hal apa dia manfaatkan .” (HR Tirmidzi). 

Di sinilah pentingnya menghargai waktu. Sebab, apaapa yang dilakukan dalam durasi kehidupan ini akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Allah, Tuhan Yang Maha-Esa dan Mahaadil akan mengadili setiap insan.  

Tanda Kiamat 

Rasulullah SAW mengungkapkan sejumlah tanda akan terjadinya kiamat besar. Beliau bersabda, Hari kiamat tidak akan datang kecuali insiden berikut ini terjadi. Waktu akan semakin singkat, di mana jarak akan semakin pendek dengan digunakannya kendaraan. 

Kini, pernyataan Nabi SAW itu menjadi realitas. Bagi manusia saat ini, masa terasa makin cepat berlalu. Beberapa dekade lalu, misalnya, rekaman peristiwa yang terjadi di luar negeri perlu waktu untuk sampai ke sini. Sekarang, dalam durasi satu detik orang Indonesia denga satu detik orang Indonesia dengan teknologi internet dapat mengetahui apa-apa yang berlangsung di negara atau bahkan benua berbeda.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement