REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada beberapa etika yang disunahkan pada hari Jumat dan untuk sholat Jumat. Semua etika ini penting untuk diperhatikan dan dibiasakan umat Islam.
Imam Syafii dalam Fikih Manhaji menjelaskan sejumlah adab yang berkaitan dengan adab dan etika di hari Jumat dan sholat Jumat. Pertama, mandi. Hal ini sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits:
إذا أراد أحدكم أن يأتي الجمعة فليغتسل "Apabila seseorang dari kalian hendak menghadiri sholat Jumat, hendaklah mandi."
Perintah dalam hadits tersebut bukan perintah wajib, melainkan sunnah berdasarkan hadits riwayat Tirmidzi sebagai berikut:
من توضَّأَ يومَ الجمعةِ ، فبِها ونِعمت ومنِ اغتسلَ فالغسلُ أفضلُ
"Berwudhu pada Jumat sudah sesuai sunnah dan bagus, tapi barang siapa yang mandi, maka mandi tetap lebih baik."
Kedua, bersih-bersih dari daki, bau yang tidak disukai, dan memakai harum-haruman. Dijelaskan bahwa tujuan dari sunnah ini adalah agar tidak ada orang yang merasa terganggu.
Sebaliknya, orang lain harus dibuat senang karena bertemu dengannya. Imam Bukhari meriwayatkan dari Salman Al-Farisi bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
لا يغتسل رجل يوم الجمعة، ويتطهر ما استطاع من طهر، ويدهن من دهنه، أو يمس من طيب بيته، ثم يخرج فلا يفرق بين اثنين، ثم يصلي ما كتب له، ثم ينصت إذا تكلم الإمام، إلا غفر له ما بينه وبين الجمعة الأخرى
"Tidak seorang pun yang mandi untuk sholat Jumat dan bersuci sebersih mungkin, lalu memakai minyak rambut atau mengoleskan minyak wangi yang ada di rumahnya, tanpa memisahkan orang lain, lalu melaksanakan sholat yang diwajibkan, dan diam saat khatib berkhutbah, melainkan diampuni dosanya antara Jumat itu dengan Jumat berikutnya."
Ketiga, mengenakan pakaian yang paling bagus. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam riwayat Abu Hurairah RA sebagai berikut:
مَن اغتَسَلَ يومَ الجُمُعة، واستنَّ، ومسَّ من طِيب إنْ كان عِندَه، ولبِسَ أحسنَ ثِيابِه، ثمَّ خرَج حتى يأتيَ المسجدَ، ولم يَتخطَّ رِقابَ الناسِ، ثم ركَعَ ما شاءَ اللهُ أن يَركَعَ، وأَنصَتَ إذا خرَج الإمامُ، كانتْ كفَّارةً لِمَا بينها وبينَ الجُمُعة التي قَبْلَها
"Orang yang mandi pada hari Jumat, memakai pakaian paling bagus, mengoleskan minyak wangi jika ada, lalu pergi sholat Jumat dengan langkah yang tenang tanpa menyalip yang lain atau mengganggunya, melaksanakan sholat sesuai kewajibannya, lalu menunggu sebentar hingga imam selesai, niscaya diampuni dosanya antara dua sholat Jumat."
Sebaiknya, pakaian itu berwarna putih. Sebab, Imam Tirmidzi dan perawi lain meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
البسوا من ثيابكم البياض، فإنها من خيركم ثيابكم، وكفنوا فيها موتاكم
"Kenakanlah pakaian putih karena itu pakaian terbaik dan gunakanlah untuk mengkafani orang yang mati di antara kalian."
Keempat, memotong kuku dan merapikan rambut. Dalam musnadnya, Bazzar menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memotong kuku dan kumisnya pada hari hari Jumat.
Kelima, berangkat ke masjid lebih awal. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA:
مَن اغتَسَلَ يومَ الجُمُعةِ غُسلَ الجَنابةِ، ثم راحَ في السَّاعةِ الأُولى، فكأنَّما قرَّب بَدنةً، ومَن راحَ في السَّاعةِ الثانيةِ، فكأنَّما قرَّبَ بقرةً، ومَن راح في السَّاعةِ الثالثة، فكأنَّما قرَّبَ كبشًا أقرنَ، ومَن راحَ في السَّاعةِ الرابعة، فكأنَّما قرَّبَ دَجاجةً، ومَن راح في السَّاعةِ الخامسةِ، فكأنَّما قرَّب بيضةً، فإذا خرَج الإمامُ حضرتِ الملائكةُ يَستمِعونَ الذِّكرَ
"Orang yang mandi laksana mandi junub pada hari Jumat, lalu pergi sholat Jumat, bagaikan berkurban dengan seekor unta. Orang yang pergi pada saat berikutnya bagaikan berkurban dengan seekor sapi. Orang yang pergi pada saat berikutnya lagi bagaikan berkurban dengan seekor kambing bertanduk. Orang yang pergi pada saat berikutnya bagaikan berkurban dengan seekor ayam. Dan orang yang pergi pada saat berikutnya bagaikan berkurban dengan sebutir telur. Apabila khatib sudah naik mimbar, malaikat pun mendengarkan dzikir."
Keenam, sholat dua rakaat begitu masuk masjid. Dan ketujuh, diam mendengarkan khutbah imam sholat Jumat.